Lihat ke Halaman Asli

Tetesan Hujan

Diperbarui: 7 Juli 2024   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pagi yang cerah setelah hujan reda,
Daun-daun hijau berkilauan penuh pesona.
Tetesan sisa air menghias lembut,
Seperti permata di bawah sinar surya.

Setiap tetesan membawa cerita malam,
Tentang hujan yang menari, tentang angin yang bersenandung.
Kini mereka berdiam, di ujung-ujung daun,
Menggantung indah, seolah enggan hilang.

Cahaya matahari menyentuh perlahan,
Mengubah tetesan menjadi pelangi kecil.
Keindahan alam terpancar nyata,
Dalam hening, dalam damai yang mendamaikan hati.

Burung-burung berkicau, menyambut pagi,
Mengiringi tarian daun yang basah.
Tetesan sisa, meski hanya sekejap,
Menyimpan kenangan hujan, menyimpan rasa.

Di bawah langit biru yang cerah,
Daun-daun hijau mengucap syukur.
Tetesan sisa, lambang kehidupan,
Membawa harapan, membawa keindahan.

Setiap tetes air yang jatuh,
Menitipkan pesan alam yang abadi.
Bahwa dalam setiap akhir, selalu ada awal,
Dalam setiap hujan, selalu ada kebahagiaan yang tersembunyi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline