Lihat ke Halaman Asli

Hujan di Kota Sepi

Diperbarui: 6 Juli 2024   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di kota yang sepi, saat malam menghampar,
Rintik hujan berbisik lembut pada angin,
Mengetuk jendela, melantun nada samar,
Serenada hujan, mengalun syahdu dan dingin.

Jalan-jalan lengang, diselimuti bayang,
Lampu-lampu kota memudar dalam kabut,
Setiap tetes membawa cerita yang hilang,
Mengisi kesunyian, mengisi waktu yang surut.

Daun-daun berbisik, gemerisik pelan,
Menari dalam irama yang abadi,
Seolah-olah alam sedang berdoa pelan,
Merayakan hujan, menyingkap misteri.

Langit kelabu, sepi tanpa bintang,
Hanya gemuruh hujan yang menemani,
Seperti lagu lama, terlantun tak henti,
Menjadi pengiring malam yang sunyi.

Dalam kesendirian, ku temukan kedamaian,
Di balik tirai hujan, kota tampak berbeda,
Setiap rintik membawa kedamaian,
Serenada hujan, menghapus luka dan duka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline