Lihat ke Halaman Asli

Nostalgia di Balik Jendela

Diperbarui: 6 Juli 2024   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di balik jendela yang berkabut,
Ku duduk dalam kesunyian malam,
Menatap hujan yang mengalir perlahan,
Mengundang kenangan yang terpahat dalam hati.

Bayang-bayang masa lalu menghiasi dinding,
Seperti lukisan yang tak pernah pudar warnanya,
Saat kita bersama, tertawa dan bercanda,
Mengisi ruang yang kini terasa sepi.

Hujan menari-nari di atas atap,
Seakan mengiringi melodi lama yang mengalun,
Di sudut hati, ada suara gemuruh yang tenang,
Memanggil kenangan yang tersembunyi dalam mimpi.

Tepi jendela menjadi saksi bisu,
Pada cerita-cerita yang pernah kita bagikan,
Senyum manis, tangis pilu, cerita yang terus hidup,
Merangkai nostalgia yang terlukis dalam ingatan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline