Lihat ke Halaman Asli

Taman Di Sudut Rumah

Diperbarui: 30 Juni 2024   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut rumah ibu yang tenang,
Ada taman kecil penuh bunga,
Tempat di mana cinta tumbuh subur,
Dalam setiap kelopak dan daun yang mekar.

Bunga mawar merah merekah,
Menggambarkan cinta ibu yang abadi,
Dengan duri-duri kecil,
Seperti pengorbanannya yang tak terlihat.

Di sana ada juga melati putih,
Sederhana namun begitu harum,
Seperti ketulusan hatinya,
Yang selalu memberi tanpa henti.

Taman di sudut rumah,
Adalah tempat kita bermain,
Berlari di antara bunga-bunga,
Menyerap keindahan dan kedamaian.

Saat angin berhembus lembut,
Membawa harum bunga kamboja,
Kita duduk di bangku kayu tua,
Mendengarkan cerita-cerita masa lalu.

Di taman itu, ibu menanam mimpi,
Dalam setiap benih yang ia tabur,
Dengan harapan dan doa,
Agar kita tumbuh kuat dan indah.

Ketika malam tiba dan bintang berkelip,
Taman berubah menjadi dunia magis,
Di mana kita berbisik pada bulan,
Tentang harapan dan rahasia kecil.

Taman di sudut rumah,
Adalah tempat perlindungan,
Di mana kita selalu merasa aman,
Dalam pelukan alam dan cinta ibu.

Setiap bunga yang mekar,
Adalah simbol kasih sayang,
Setiap daun yang gugur,
Adalah pengingat akan keikhlasan.

Di taman itu, kami belajar,
Tentang kehidupan dan keindahan,
Bahwa cinta ibu seperti taman,
Selalu tumbuh, meski musim berganti.

Taman di sudut rumah,
Adalah tempat kenangan abadi,
Di mana kita selalu pulang,
Menemukan cinta yang tak pernah pudar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline