Lihat ke Halaman Asli

Rumah Nenek

Diperbarui: 26 Juni 2024   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di balik bukit dan hamparan sawah,
Terdapat rumah nenek, tempat hati berteduh.
Di kampung kecil, penuh cerita,
Di sanalah kenangan indah bertahta.

Rumah kayu berdinding anyaman,
Menggambarkan kesederhanaan yang menawan.
Di beranda, kursi goyang setia,
Tempat nenek bercerita, sepanjang masa.

Angin desa berhembus pelan,
Membawa aroma padi dan dedaunan.
Di halaman, ayam dan bebek berlarian,
Menghidupkan suasana, penuh keceriaan.

Dapur nenek, tempat ajaib,
Aroma masakan tradisional tak tertandingi.
Dari tangan tuanya, kehangatan tercipta,
Mengisi perut, menghangatkan jiwa.

Kamar tidur berkelambu putih,
Tempat tidur nenek, tempat mimpi terajut rapi.
Di bawah langit-langit kayu, doa terucap,
Memohon berkah, menjauhkan duka dan tangis.

Di belakang rumah, kebun penuh warna,
Pohon mangga, jambu, dan rambutan berbunga.
Nenek merawat dengan cinta tak terhingga,
Memberi buah manis, tanda kasihnya.

Sungai kecil mengalir tenang,
Tempat bermain, melupakan penat.
Di bawah naungan pohon besar,
Bersama nenek, waktu terasa melar.

Rumah nenek di kampung, tempat pulang,
Saat kota terasa asing dan bising.
Di sanalah hati menemukan kedamaian,
Dalam pelukan nenek, segala rasa terobati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline