Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Rumah Ibu

Diperbarui: 29 Juni 2024   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Rumah lama. (Sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO)

Di balik pagar sederhana,
Terdapat surga kecil di dunia.
Rumah ibu, tempat berlabuh,
Di sanalah hati ini selalu utuh.

Dari teras hingga ke dapur,
Kenangan terjalin, tak pernah kabur.
Setiap sudut menyimpan cerita,
Cinta ibu yang tak terhingga.

Di ruang tamu, senyuman tersirat,
Dalam pelukan ibu, semua rasa berat.
Dingin malam jadi hangat,
Oleh kasih ibu yang tak pernah lambat.

Di dapur kecil, aroma cinta,
Masakan ibu, selera tak pernah pudar.
Setiap hidangan penuh cinta,
Menguatkan jiwa, meleburkan duka.

Kamar tidur, tempat mimpi terajut,
Doa ibu selalu menyertai, tak pernah putus.
Lantunan lagu nina bobo,
Mengantar tidur, hingga fajar menyapa lembut.

Halaman belakang penuh bunga,
Tangan ibu yang menanam, merawat dengan cinta.
Di bawah pohon rindang, kita berbincang,
Segala masalah terasa hilang.

Rumah ibu, bukan sekadar bangunan,
Ia adalah cinta, kehangatan, dan pengertian.
Tempat di mana hati selalu ingin pulang,
Dalam dekapan ibu, segala luka hilang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline