Lihat ke Halaman Asli

Kepulanganmu

Diperbarui: 16 Juni 2024   01:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepulanganmu, kekasih, adalah senja yang ku nanti,
Menghapus rinduku dalam pelukan langit merah.
Setiap detik menanti, bagaikan abad tak bertepi,
Menghitung hari, dalam sepi yang tak berkesudahan.

Langkahmu yang mendekat, adalah simfoni rindu,
Menggetarkan hati yang sunyi, membangkitkan harapan.
Setiap derap kakimu, adalah alunan nada merdu,
Mengiringi doa-doa yang ku panjatkan dalam kesendirian.

Kepulanganmu, kekasih, adalah hujan di musim kemarau,
Menyegarkan jiwa yang layu dalam penantian panjang.
Setiap tetes air mataku, adalah saksi bisu,
Dari cinta yang setia menunggu, tak kenal lelah.

Di pelukanmu, ku temukan rumah sejati,
Tempat segala resah dan gelisah menghilang.
Setiap kata yang terucap, adalah janji suci,
Mengikat hati kita dalam cinta yang abadi.

Kepulanganmu, kekasih, adalah fajar yang menyingsing,
Mengusir gelap, menghadirkan cahaya kehidupan.
Setiap senyummu, adalah matahari pagi,
Menyinari langkahku, dengan kehangatan kasihmu.

Kini kau di sini, di sampingku lagi,
Menghapus jarak yang memisahkan kita.
Kepulanganmu, kekasih, adalah anugerah ilahi,
Menggenapkan cinta kita, dalam harmoni yang sempurna.

Biarlah waktu berhenti sejenak,
Membiarkan kita menikmati kebersamaan ini.
Kepulanganmu, kekasih, adalah akhir dari segala penantian,
Dan awal dari kisah indah yang takkan pernah usai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline