Lihat ke Halaman Asli

172 Hari

Diperbarui: 19 Mei 2024   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari bergulir dalam hitungan waktu,
172 hari terlewati,
Detik demi detik, menit demi menit,
Menjadi saksi bisu perjalanan kita.

Awal cerita dimulai di Januari,
Saat harapan masih bersemi,
Kau dan aku, penuh janji,
Menghadapi dunia dengan senyuman sejati.

Februari hadir dengan rindu,
Membawa cinta yang tak pernah semu,
Hari-hari berlalu, kita menyatu,
Dalam hangatnya kebersamaan yang selalu baru.

Maret datang dengan angin lembut,
Membawa aroma musim yang berganti,
Di antara tawa dan air mata,
Kita kuatkan hati, melangkah pasti.

April tiba dengan bunga yang mekar,
Seperti hati kita yang kian mekar,
172 hari, cinta kita semakin besar,
Tak goyah oleh badai, tak pudar oleh jarak.

Mei menyapa dengan cerah mentari,
Menyinari setiap langkah yang kita jalani,
Bersama, kita hadapi segala tantangan,
172 hari, kita terus bertahan.

Juni menutup babak perjalanan,
172 hari penuh kenangan,
Hari ini kita merayakan,
Cinta yang tak pernah tergoyahkan.

172 hari, kita bersama,
Menulis kisah dalam buku kehidupan,
Semoga hari-hari ke depan,
Tetap indah, penuh kebahagiaan.

Dalam setiap detik yang berlalu,
Aku bersyukur, ada kamu,
172 hari hanyalah permulaan,
Dari cerita cinta yang abadi sepanjang zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline