Lihat ke Halaman Asli

Berjalan Tanpa Henti

Diperbarui: 18 Mei 2024   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam Peluh Perjuangan
Di bawah langit kelabu,
Berjalan kaki di jalan berliku,
Keringat bercucuran, hati tersedu,
Aku lelah, tapi aku tak mau jemu.

Angin malam menyapu wajah,
Membawa kenangan yang kian merekah,
Luka-luka hati tergores parah,
Namun semangat tetap berdarah-darah.

Dalam gelap aku meraba,
Mencari cahaya yang entah di mana,
Meski langkahku mulai terasa hampa,
Aku tahu tujuan takkan sia-sia.

Tangisan diam di tengah malam,
Menyimpan duka dalam diam,
Berjuang dalam kerinduan dan kelam,
Namun harapan tetap kujaga dalam.

Mungkin esok fajar menyingsing,
Membawa hari baru penuh cahaya,
Di balik perjuangan yang tak bertepi,
Ada cinta dan mimpi yang terus menyala.

Biarkan aku menangis malam ini,
Meluruhkan semua lelah dalam hati,
Karena esok, aku kan bangkit lagi,
Dengan senyum dan tekad yang lebih berani.

Perjalanan Tanpa Henti
Langkah-langkah kecil penuh derita,
Menyusuri hari dengan harapan hampa,
Tapi di setiap luka dan duka,
Ada kekuatan yang terus bersuara.

Aku lelah, teramat sangat,
Namun hatiku masih penuh hasrat,
Untuk melihat dunia yang lebih hangat,
Di mana mimpi-mimpi takkan lagi tersesat.

Saat semua terasa gelap dan sunyi,
Kusandarkan harap pada janji-janji,
Bahwa setiap perjuangan ini berarti,
Dan setiap air mata kan terobati.

Di ujung jalan yang belum tergapai,
Ada sinar yang menanti dengan damai,
Meski lelah ini tak kunjung sirna,
Aku tahu, cinta akan selalu ada.

Dengan napas yang mulai tersengal,
Aku tetap melangkah, meski perlahan,
Karena di dalam setiap perjuangan,
Ada harapan yang takkan pernah pudar, takkan pernah hilang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline