Lihat ke Halaman Asli

Setiap Detik

Diperbarui: 11 April 2024   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Haru di Detik-Detik Ramadhan Berlalu

Detik demi detik bergulir perlahan
Di penghujung bulan penuh berkah ini
Sebuah haru menyelinap, memeluk relung hati
Mengingat pesan-pesan Ramadan yang terlalu cepat pergi

Bagaikan bayangan yang pudar di senja
Ramadhan berlalu dengan pelan dan tak terasa
Namun hati terketuk, teringat akan kebaikan
Yang ditanamkan dalam setiap hela nafas

Detik-detik terakhir, menyimpan banyak cerita
Di antara sujud dan doa yang tak putus
Sebuah haru yang tak terungkapkan
Mengisi malam-malam yang kian meredup

Kesedihan menyelinap di ujung senyum
Meratapkan perpisahan dengan bulan mulia
Namun di balik haru, ada harapan yang bersinar
Ramadhan berlalu, namun hikmahnya abadi

Biarlah haru mengalir dalam doa
Menyertai langkah kita ke depan
Ramadhan berlalu, tapi spiritnya tetap terjaga
Hingga kita jumpa lagi di bulan yang suci nan penuh berkah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline