Lihat ke Halaman Asli

Tetesan Air Mata

Diperbarui: 10 April 2024   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di perantauan, dalam sunyi
Terasa getir, dalam hati yang resah
Rindu merajut, tiap helai kenangan
Tetesan air mata, merayap di hari Lebaran

Di kota asing, langit pun berwarna
Namun takkan sama dengan warna hati
Keluarga di sana, menanti dalam doa
Sedangkan aku, meratapi nasib yang tak sepadan

Tetesan air mata, di malam sunyi
Menyirat di puisi pulang
Menggambarkan kerinduan yang mendalam
Di tengah lautan asa, aku berdoa dan berharap

Namun datanglah waktu, pulanglah aku
Menyongsong pelukan keluarga tercinta
Tetesan air mata, berganti menjadi tawa
Menyambut Lebaran dalam suka cita dan syukur sejati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline