Lihat ke Halaman Asli

Mengukir di Kain Waktu

Diperbarui: 29 Januari 2024   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengukir Cerita di Kain Waktu

Di loh waktu yang mengalun perlahan,
Jarum bersama benang merajut detik-detik.
Mengukir cerita di kain waktu yang membentang,
Seperti peluk hangat dalam kerumitan hidup.

Jarum mengguratkan jejak, mengikuti irama waktu,
Membentuk kisah dari matahari terbit hingga malam.
Benang yang meliuk, menyusuri lekuk-langkuk sejarah,
Mengukir cerita di kain waktu yang tak pernah berhenti.

Tusukan jarum membetuk pola kehidupan,
Pagi yang cerah, petang yang redup, malam yang sunyi.
Di antara benang, ada tawa, ada tangis,
Cerita-cerita yang tak terucap, namun terasa.

Kain waktu menjadi panggung peristiwa,
Dalam setiap jalinan, ada kenangan yang mengharu.
Jarum seperti pena yang menulis takdir,
Mengukir cerita, membuat hidup berwarna.

Tetesan waktu tergantung di ujung benang,
Seolah embun yang berkilau di pagi hari.
Setiap hitungan jarum, sebuah babak terbuka,
Mengukir cerita, menandai langkah kehidupan.

Lalu, ketika kain waktu semakin panjang,
Cerita yang terukir menjadi harta yang berharga.
Mengajarkan bahwa dalam setiap jahitan,
Ada keindahan di balik pola yang rumit.

Jarum dan benang, seperti pelukis di atas kanvas,
Mengukir cerita di kain waktu yang tak akan pudar.
Sebuah seni abadi yang terbentuk perlahan,
Di lorong waktu, sebuah kisah yang tak terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline