Lihat ke Halaman Asli

Sinar Matahari

Diperbarui: 24 Januari 2024   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sinar matahari, penyinari dunia,
Menyapu gelap, membawa terangnya.
Di ufuk timur, dia bangkit bersemayam,
Memulai tarian cahaya, membangunkan alam.

Gelombang keemasan melintasi awan,
Merambah langit, menyapu malam perlahan.
Dalam peluknya, dunia terungkap,
Sinar matahari, senyum yang tak terganti.

Warna jingga melukis langit pagi,
Seperti lukisan indah yang tak terbandingi.
Menyapu kota, desa, hutan dan lautan,
Sinar matahari, peluklah dunia ini.

Kehangatan menyentuh bumi yang kedinginan,
Embun pagi menyingsing, memberi salam.
Sinar matahari, seakan penyair pagi,
Mengukir puisi kehidupan di setiap tanah.

Dia meluncur dengan gemulai,
Menyinari setiap sudut dunia dengan gagah.
Sinar matahari, saksi bisu keindahan,
Mengajar kita tentang siklus dan perubahan.

Namun, jangan lupa, di balikmu ada senja,
Sinar matahari, pergilah sesaat pun nanti.
Namun, janjimu tetap abadi,
Esok akan kembali, membawa harapan di hati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline