Lihat ke Halaman Asli

Ikhlas

Diperbarui: 8 Januari 2024   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dalam hati yang tulus merayu,
Tersembunyi rasa suci yang ikhlas,
Sebuah cahaya dari nur yang bersinar,
Mengukir kisah kehidupan dengan penuh makna.

Ikhlas, sifat luhur yang tak ternilai,
Seperti embun pagi yang membasahi dedaunan,
Mengalir lembut tanpa pamrih,
Menyirami bumi dengan kasih tulus.

Biarlah hati ini bersih dari keegoan,
Sejernih air yang mengalir di sungai suci,
Ikhlas adalah benih yang tumbuh menjadi bunga,
Melepaskan diri dari belenggu ego yang kaku.

Dalam setiap langkah, langitpun bersorak,
Menyaksikan jiwa yang bersinar ikhlas,
Bukan untuk pujian atau penghargaan dunia,
Melainkan karena cinta yang murni tak terhingga.

Ikhlas, seperti embun di ujung daun,
Menyaksikan keindahan tanpa merasa lelah,
Saat menjalani hidup dengan rela,
Bukan karena terpaksa, tetapi karena cinta.

Biarkan hati ini menjadi ladang subur,
Ditanami benih ikhlas yang tumbuh berkembang,
Menghasilkan buah kebahagiaan yang melimpah,
Dalam dunia yang gemerlap cinta yang tak berkesudahan.

Ikhlas adalah pelita di kegelapan malam,
Menyinari langkah yang kadang kelam,
Bukan karena terpaksa, bukan karena beban,
Tapi karena cinta yang memancar tulus dari sanubari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline