Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Malam dan Seribu Bintang

Diperbarui: 3 Januari 2024   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Bintang-bintang di semesta. (Sumber Image credit: ESO/L. Calçada, M. Kornmesser via kompas.com)

Malam tiba dengan senyap, membawa kesunyian,
Saat langit terbentang, cerita dimulai.
Seribu bintang berkelap-kelip di keteduhan,
Menyaksikan rahasia yang tersembunyi di malam gelap.

Bintang-bintang itu seperti berlian di langit,
Menyinari keheningan dengan cahaya yang lembut.
Malam adalah panggung bagi tarian bintang-bintang,
Mereka menari dengan gemulai, menciptakan harmoni indah.

Di antara bintang, misteri bercerita,
Setiap titik cahaya adalah bagian dari skenario.
Malam membawa cerita cinta yang tak terhitung,
Dalam bisikan bintang, kehidupan terukir dengan indah.

Seribu bintang adalah saksi diam dari sejarah malam,
Mereka menyimpan rahasia, mengawasi setiap detik.
Di dalam gelap, kehidupan memancar dengan kilauan,
Malam dan seribu bintang, merajut kisah yang tak terlupakan.

Malam adalah saat untuk bermimpi di bawah bintang,
Seribu harapan menyala di setiap titik cahaya.
Bersama bintang, kita menemukan keabadian,
Malam dan seribu bintang, menyatu dalam keajaiban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline