Lihat ke Halaman Asli

Tingkat PHK dan Investasi yang Berbanding Terbalik

Diperbarui: 5 Mei 2023   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            PHK atau Pemberhentian Hubungan Kerja bagi Karyawan yang sudah lama bekerja merupakan sebuah kekecewaan. Ketika sudah mengabdikan diri pada sebuah perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Bukan menjadi sebuah tindakan tanpa perencanaan, PHK merupakan sebuah cara antisipasi yang dilakukan perusahaan demi keberlangsungan proses produksi yang dijalankan.

            Investasi sebagai landasan keberlangsungan produksi sebuah perusahaan, akan mengalami kegagalan. Hal ini ditengarai, ketika perencanaan produksi yang dijalankan tidak sesuai atau bahkan mengalami kerugiaan diawal proses produksi. Semakin tinggi nilai investasi, maka peningkatan produksi akan terjadi dan pembukaan lapangan kerja akan semakin luas.

            Permasalahan PHK telah lama menjadi perhatian pemerintah. Susiwijono meyakinkan bahwa pemerintah telah merumuskan kebijakan khusus demi memberikan penyelesaian tentang PHK bagi perusahaan industri padat karya. Adanya pembatasan produksi mulai dari impor hingga penerapan batas minimal ekspor bagi perusahaan, menjadi pertimbangan apakah investasi yang diperoleh bisa mendorong penekanan PHK demi keberlangsungan produksi.

            Barsi menyatakan investasi memiliki kategori jenis yang masuk pada perusahaan dengan perencanaan yang tidak berkualitas. Pasalnya, investasi yang diberikan tidak menerapkan dukungan yang tepat demi keberlangsungan pertumbuhan perekonomian nasional. Sehingga, yang terjadi hanya menguntungkan satu pihak saja.

           Kementrian perindustrian memberikan solusi dalam upaya pembatasan PHK. Cara yang ditempuh adalah dengan menjaga sektor industri melalui pengawasan realisasi penanaman modal demi mencapai penguatan struktur manufaktur di dalam negeri. 

            Pertumbuhan perekonomian yang stabil tentunya dibarengi dengan pertumbuhan lapangan kerja yang mumpuni. Investasi yang masuk bukan hanya merujuk pada perusahaan yang menerima, namun lingkungan sosial disekitar perusahaan. Dengan adanya pembukaan lapangan kerja, maka pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut juga terangkat.

            Namun, hal ini tidak lagi menjadi pertimbangan matang jika menyangkut kelangsungan hidup perusahaan. Dalam sebuah kelangsungan hidup perusahaan, terdapat perkembangan laju teknologi yang dijalankan oleh karyawan yang akan semakin berkembang. Ketika perusahaan mampu memanfaatkan investasi yang diperoleh, maka pengembangan perusahaan secara teknologi akan mendorong efisiensi produksi serta penurunan biaya produksi maupun perencanaan waktu yang yang efektif.

           Hanya saja, hal ini menjadi target perencanaan pertumbuhan ekonomi yang satu pihak. Potensi adanya pengaruh stabilitas ekonomi secara mendunia disebabkan adanya investasi tanpa rencana. Oleh karena itu, perusahan yang meramalkan kelangsung pertumbuhan tidak stabil, akan memilih melakukan perubahan kategori karyawan yang dipekerjakan daripada harus melakukan PHK. Hal ini bisa terlihat dari perusahaan Shopee dan perusahaan Tokopedia.

            Stabilitas pertumbuhan perusahaan Shopee dilandasi dari investasi bertubi-tubi dari para investor berupa diskon maupun subscribe iklan yang dilakukan. Sedangkan Tokopedia melakukan pertumbuhan secara bertahap dan bertahan saat menghadapi krisis ekonomi dengan melakukan potongan ongkos kirim tanpa harus menaikkan harga produk secara signifikan.

            Kedua pilihan manajemen tersebut, terlihat dari nilai investasi pada perusahaan Tokopedia yang meningkat sedangkan pada perusahaan Shopee terjadi PHK massal secara bertahap. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa investasi mengacu pada potensi pertumbuhan yang bertahan, bukan pada peningkatan investasi dengan penggantian karyawan melalui PHK massal dan perubahan manajemen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline