Awal bulan Mei 2018, Indonesia setuju untuk mengizinkan India berinvestasi di pelabuhan Sabang, yang terletak di dekat pintu masuk barat laut ke Selat Malaka. Sabang yang memiliki kedalaman 40 meter merupakan pelabuhan yang baik untuk semua jenis kapal, termasuk kapal selam.
Investasi India di pelabuhan Sabang tidak bisa dikatakan seolah India mencari akses militer Selat Malaka dan Laut China Selatan melalui pelabuhan Sabang yang strategis. Kita perlu melihat gambaran besar investasi infrastruktur yang bertujuan untuk kerja sama timbal balik dan saling menguntungkan.
Investasi pelabuhan luar negeri India di negara-negara Asia Tenggara, sebagai langkah untuk mempromosikan integrasi ekonomi regional selalu disikapi positif. Tetapi itu tidak berarti tidak ada yang menutup mata terhadap kemungkinan kerja sama militer antara India dan Indonesia di Sabang.
Kebebasan navigasi, ketersediaan infrastruktur pelabuhan dan akses tanpa hambatan ke pasar sangat mendasar untuk kerja sama. Oleh karena itu, fokus dari kunjungan Perdana Menteri Modi ke Indonesia adalah untuk menunjukkan bahwa kedua negara adalah tetangga maritim yang dekat yang terikat oleh sejarah, budaya dan strategi. Jarak terpendek antara Kepulauan Andaman, India dan Aceh Indonesia hanya sekitar 80 mil laut.
Secara strategis, Indonesia sama pentingnya bagi Amerika Serikat dan Tiongkok karena lokasinya yang penting di Indo-Pasifik. Presiden Jokowi sampai saat ini, terus mempromosikan rencana yang disebut Poros Maritim Dunia 'Global Maritime Fulcrum', yang mencakup komitmen terhadap jalur laut Indo-Pasifik untuk menyeimbangkan inisiasi Beijing dalam 'Belt and Road Initiative'. Dukungan Washington untuk kebijakan maritim Presiden Jokowi telah membangkitkan harapan akan kerja sama yang lebih erat antara New Delhi dan Jakarta.
Perdana Menteri Narendra Modi akan melakukan kunjungan pertamanya ke Indonesia segera. Ini akan menjadi kunjungan pertama oleh PM India sejak 2013. Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo sendiri telah mengunjungi India pada 2016 dan pada Januari 2018 untuk KTT peringatan India-ASEAN.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H