Lihat ke Halaman Asli

Khayal dan Realitas

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PERILAKU itupun diawali di atas cinta. Penyelewengan terjadi. Kemurniannya diubah dalam selera khayal. Janji-janji mimpi yang dibuat sang durjana. Dan inilah gambarannya:

“Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain tipuan belaka.” (QS 4:120)

Begitulah. Mereka menyembah selain Allah. Dan dengan menyembah berhala itu, mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka.

“Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka, yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: “Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya).” (QS 4:117-118)

Dan semakin angkara, jahat dan sombong-lah si syaitan itu, ketika ia menyatakan:

“……………………….., dan akan aku suruh mereka (merubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya. Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.” (QS 4:119)

LALU BERILUSILAH mereka di atas mimpi. Dan mimpi itu adalah mimpi syahwat. Desakan-desakan dan kesenangan hidup! Yang membawa dan menyuruh mereka pada kejahatan.

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 12:53)

DINISBAHKANLAH semua itu di atas seksualitas! Bahkan, instink bayi yang baru dilahirkan, melekatkan bibirnya di puting susu ibunya, karena hidayah Allah kepadanya oleh Kebesaran Kasih Sayang-Nya dan keperkasaan kekuasaan-Nya, dianggapnya sebagai libido seksualis! Desakan kelamin! Desakan seks!

Dinyatakanlah; seksualitas tidak dimulai pada masa puber saja, tapi jauh di masa kanak-kanak. Di sekitar usia tiga tahunan! Malah pada saat bayi menyusu, menghisap jempol atau pada saat si anak merasa cemburu pada sang ayah oleh cintanya pada sang ibu. Sesuatu yang dikatakan sebagai Odiepus Complex!

Desakan itupun semakin melonjak-lonjak. Rasa cinta pada ibu dan kecemburuan pada sang ayah, membuat si anak semakin nekat. Semakin ingin membunuh sang ayah! Pesaing yang sangat tangguh dan tak dapat disainginya, karena kelemahan dan ketidakberdayaan di atas status lemah kanak-kanaknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline