Lihat ke Halaman Asli

Fatma Deka

Mahasiswa UIN WALISONGO SEMARANG

Sulap Minyak Jelantah Jadi Sabun dan Lilin Beraroma

Diperbarui: 18 Juli 2024   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Fatma (Dita dan Mahasiswa KKN UIN Walisongo praktek pembuatan sabun dan lilin). 

Semarang - Mahasiswa KKN MB UIN Walisongo survei UMKM dan pelajari cara membuat sabun dan lilin dari minyak jelantah. Rabu (17/07/2024).

Survei UMKM sekaligus praktek kali ini, mahasiswa KKN MB UIN Walisongo mengunjungi home industri di RW 04 Kelurahan Tlogomulyo. Home industri milik Dita yang di rintis sejak satu tahun belakangan ini memproduksi sabun dan lilin.

Uniknya sabun dan lilin di sini, menggunakan bahan dasar minyak jelantah atau minyak goreng yang sudah digunakan. Sambil mengurus home industri ini, Dita juga mendirikan komunitas "Bumiku" sebuah komunitas yang menerapkan prinsip 3R ( Reduce, Reuse dan Recycle) yang di ikuti oleh warga sekitar rumahnya.

Lilin dan sabun yang di produksinya di jual dengan harga empat ribu rupiah untuk sabun dan delapan ribu rupiah untuk lilin aroma. Aroma dan warnanya pun juga bermacam-macam seperti lavender, kopi dan lain-lain.

Karena mengandung soda api, ia menyarankan untuk pemakaian sabun satu bulan setelah proses produksi berlangsung. Mahasiswa KKN pun mencoba sabun untuk mencuci kain yang bernoda untuk membuktikan keefektifan sabun yang di produksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline