Lihat ke Halaman Asli

Fatma Deka

Mahasiswa UIN WALISONGO SEMARANG

Dilema Hati Seorang Ibu

Diperbarui: 13 Juli 2024   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pinterest/ hanifmaulana


"Aku memang Ibu biologisnya, tapi dia tentu lebih mengenal Ibu yang hadir bertahun-tahun menuntunnya"

Salah satu cuplikan dalam film karya Key Mangunson, yang diadaptasi dari novel bestseller karya Asma Nadia dengan judul "Cinta di Ujung Sajadah". Air Mata di Ujung Sajadah tayang perdana pada 7 September 2023. Air Mata di Ujung Sajadah telah meraih 1,02 juta penonton untuk 11 hari penayangan. Angka itu menempatkan film Air Mata di Ujung Sajadah sebagai film terlaris ke-8 pada 2023.
Film ini menceritakan  tentang perjuangan seorang Ibu bernama Aqilla (Titi Kamal) untuk mendapatkan kembali anaknya. Aqilla seorang desainer interior yang meniti karir di Eropa. Setelah suaminya  meninggal dikarenakan suatu kecelakaan, Aqilla mengandung bayinya seorang diri. Ketika merasa kehamilannya sudah semakin membesar, ia memutuskan kembali ke rumah ibunya. Sesampainya di rumah, ia merasakan kesakitan tanda akan melahirkan, ibu Halimah (Tutie Kirana) pun membawanya ke rumah sakit.

Perpisahan
Namun disaat Aqilla melahirkan, Halimah bekerjasama dengan pihak rumah sakit untuk memalsukan kematian cucunya. Setelah itu, ia akan memberika cucunya kepada salah satu karyawan kepercayaannya bernama Arif (Fedy Nuril). Halimah menghubungi Arif untuk segera menemuinya di rumah sakit, Halimah mempercayai Arif karena sudah sangat mengenalnya dikarenakan Ayahnya Arif sudah lama bekerja dengannya.
Arif datang bersama Yumna (Citra Kirana) istrinya, di momen ini Halimah menyerahkan cucunya dan meminta Arif mencintai cucunya seperti anak kandungnya sendiri. Namun, disini Arif memastikan kembali ke Halimah bahwa anak itu benar-benar diberikan kepadanya, mendengar hal itu Halimah dengan tegas memberika cucunya dengan alasan Aqilla belum siap menjadi seorang ibu. Halimah memberi tahu bahwa ia akan membantu semua biaya hidup cucunya dengan syarat Arif dan Yumna segera meninggalkan Jakarta dan tidak kembali lagi.

Tujuh tahun kemudian Aqilla kembali ke Indonesia di karenakan Ibunya sakit dan dirawat di rumah sakit. Disini Halimah mengatakan bahwa sebenarnya putra Aqilla tidak meninggal melainkan di asuh oleh sepasang suami istri yang tak lain adalah Arif dan Yumna.
Mengetahui kebenaran itu, Aqilla berusaha mencari Arif untuk bertemu dengan putranya. Aqilla pergi ke Solo dengan membawa identitas Arif yang di berikan oleh Halimah. Lalu, Aqilla bertemu dengan Arif di kantor tempat Arif bekerja. Namun, Arif menolak permintaan Aqilla untuk bertemu putranya.
Setelah beberapakali Aqilla memohon kepada Arif untuk menemui putranya yang sejak lahir belum pernah ia lihat, akhirnya Arif pun mengizinkan Aqilla untuk menemui Baskara putranya (Faqih Alaydrus). Aqilla terlihat sangat bahagia ketika bertemu dengan Baskara. Dikesempatan ini Aqilla mengajak Baskara untuk berjalan-jalan.
Lalu, ketika Aqilla kembali ke Jakarta ia membawa Baskara ikut dengannya. Dibalik itu, Yumna tidak sanggup melepaskan Baskara yang sudah di anggap sebagai anak sendiri, sementara Aqilla sebagai ibu kandung merasa berhak mengasuh anaknya. Meski begitu, Aqilla merasa tidak tega untuk menghancurkan kebahagiaan Baskara bersama orang tuanya. Disisi lain, Arif dan Yumna juga merasa bersalah jika harus memisahkan Baskara dan Aqilla.

Kepergian Baskara membuat semua orang sedih, seketika suasana berubah ketika tiba-tiba Baskara pulang ke rumah. Ke pulangan Baskara ternyata dikarenakan ia terus menangis sepanjang perjalanan menuju bandara. Aqilla pun tersadar bahwa apa yang dilakukannya merupakan kesalahan besar, karena secara tidak langsung ia sudah menghilangkan kebahagiaan Baskara dengan memisahkannya dari Arif dan Yumna.
Lalu diakhir cerita, dua belas tahun kemudian menampilkan sosok Baskara yang telah remaja menemui ibunya di Jakarta.
Film ini bukan hanya sekedar hiburan semata, tetapi juga menjadi jendela yang menggambarkan bagaimana keluarga bisa terbentuk dari berbagai latar belakang, termasuk melalui proses adopsi. Film ini dapat menginspirasi masyarakat tentang pentingnya hak anak asuh untuk mengetahui asal-usulnya dan memiliki kesempatan untuk menganl keluarga kandungnya.

Film ini memiliki kisah yang menyentuh dan emosional, penuh nilai moral tentang perjuangan seorang ibu untuk mendapatkan kembali putranya. Selain itu, film ini memiliki pemeran yang kuat Titi Kamal, Fedi Nuril, dan Citra Kirana memberikan penampilan yang sangat baik.
Beberapa adegan dalam film mungkin terasa dipaksakan. Plot dalam film ini terkadang agak berbelit-belit. Meski terdapat konflik yang rumit, pesan utama dalam film ini adalah mencari solusi yang adil dan baik bagi semua pihak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline