Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Kamu Tidak Suka Baca Buku?

Diperbarui: 19 Desember 2021   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi membaca buku meningkatkan daya imajinasi | Source: pixabay.com

Satu-satunya alasan kenapa minat membaca di Indonesia rendah adalah keterbatasan akses buku.  

Buku mahal, perpustakaan jauh, e-book bisa jadi solusi namun tidak selamanya bisa jadi pengganti buku fisik. Ketiadaan akses buku ini menjadi problem utama dengan persentase tertinggi di negara kita. 

Bayangkan ketika masih anak-anak dulu kita sekali aja, sekali saja diminta guru atau orang tua kita ke perpustakaan atau baca satu buku, itu sudah cukup untuk membuat seorang anak hobi membaca bahkan sampai mereka dewasa (mungkin ada beberapa yang sendirinya memiliki keingintahuan yang tinggi). Namun sayangnya itu tidak diikuti dengan ketersediaan buku. 

Perpustakaan sekolah, terutama yang berada di desa atau tempat yang jauh dari kota biasanya tak terawat, kotor, buku yang kadaluwarsa, kalau satu dua tahun tak masalah, masalahnya ada yang sampai puluhan tahun. 

Dibaca ibunya, nah anaknya baca buku yang sama. Karena apa? Karena minimnya buku yang didapatkan sekolah, yang harusnya tempat dipenuhi oleh buku-buku malah sangat sedikit bukunya.

Saya pernah gila baca saat 11 tahun. Dan kebetulan ada perpustakaan yang baru buka diujung desa, saya naik sepeda karena tempatnya jauh. 

Sayangnya perpustakaan desa itu bahkan tak bisa bertahan hingga lima tahun, di usia saya yang menginjak SMP, perpustakaan sekolah sudah tidak bisa diandalkan lagi dan kini perpustakaan desa sudah diujung tanduk.  

Saya ingat betul mengatakan pada petugas perempuan berusia dua puluhan di sana bahwa saya berjanji akan datang setiap pulang sekolah dan hari libur karena saya sering mendapati perpustakaan itu tutup. 

Dan petugas itu bilang bahwa saya adalah satu-satunya pengunjung yg berkunjung selama sebulan terakhir ini. Ia bahkan menunjukkan buku absen panjangnya. Namun saya meminta dan memohon agar terus membuka perpustakaan. 

Petugas itu pun mengabulkannya, seminggu dua minggu saya sangat rajin datang, saya takut tiba-tiba perpustakaan itu tutup jadi saya membaca banyak sekali, hampir 5 buku dari pagi sampai sore dan membawa pulang lebih dari 10 buku ke rumah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline