Lihat ke Halaman Asli

Fatma AzahraHapsari

Junior Specialist, SAP PP (Production Planning)

Tanggapan Tentang Fenomena "Melahirkan Seorang Anak di Kala Financial Belum Baik adalah Bentuk Tindak Kejahatan"

Diperbarui: 5 Juli 2024   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : https://heylaw.id/

Di era modern ini, banyak perdebatan dan diskusi yang muncul seputar topik keluarga dan keuangan. Salah satu topik yang cukup kontroversial adalah pandangan bahwa melahirkan anak ketika kondisi keuangan belum stabil dianggap sebagai bentuk "tindak kejahatan." Fenomena ini semakin menarik perhatian khususnya di kalangan generasi muda, termasuk Gen Z, yang mulai memikirkan masa depan mereka dengan lebih cermat dan kritis.

Perspektif Terhadap Keuangan dan Keluarga
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak pasangan muda yang memilih untuk menunda pernikahan dan memiliki anak hingga mereka merasa lebih mapan secara finansial. Hal ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, antara lain:

Beban Ekonomi yang Tinggi: Biaya hidup yang terus meningkat, termasuk biaya pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya, membuat banyak pasangan merasa belum siap secara finansial untuk membesarkan anak.

Kesadaran Finansial: Generasi Z tumbuh dengan kesadaran yang lebih tinggi terhadap pentingnya perencanaan keuangan. Mereka cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan besar yang dapat mempengaruhi stabilitas keuangan jangka panjang.

Ketidakpastian Ekonomi: Situasi ekonomi global yang tidak menentu, termasuk dampak dari pandemi COVID-19, telah memperkuat pandangan bahwa memiliki anak harus dipersiapkan dengan sangat matang.

Perubahan Nilai dan Prioritas: Banyak pasangan muda saat ini yang lebih memilih untuk mengejar karir, pendidikan, dan pengalaman hidup lainnya sebelum memutuskan untuk berkeluarga. Mereka melihat ini sebagai cara untuk membangun fondasi yang kuat sebelum memiliki tanggung jawab tambahan sebagai orang tua.

Fenomena Childfree dan Penundaan Pernikahan
Fenomena childfree atau memilih untuk tidak memiliki anak juga semakin populer di kalangan Gen Z. Keputusan ini sering kali didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan seperti:

Kebebasan Pribadi: Beberapa individu merasa bahwa dengan tidak memiliki anak, mereka memiliki lebih banyak kebebasan untuk mengejar tujuan pribadi, karir, dan hobi.

Keseimbangan Hidup: Banyak yang percaya bahwa tidak memiliki anak memungkinkan mereka untuk mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Kepedulian Lingkungan: Ada juga yang berpendapat bahwa tidak memiliki anak adalah cara untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan membantu mengatasi masalah overpopulasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline