Apakah Etika dalam Bekerja Ditentukan oleh Generasi?
Dalam beberapa tahun terakhir, etika dalam bekerja telah menjadi topik yang sangat relevan dan dipermasalahkan, terutama dalam konteks generasi yang berbeda. Salah satu generasi yang paling banyak dipermasalahkan adalah Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara tahun 1997 dan 2010. Mereka dikenal sebagai generasi yang paling melek teknologi dan memiliki cara berpikir yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka cenderung menginginkan fleksibilitas dalam jam kerja dan lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Generasi Z juga memiliki tingkat kesadaran sosial dan lingkungan yang tinggi, sehingga mereka cenderung memilih bekerja di perusahaan yang memiliki komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Apa yang Membuat Gen Z Dipermasalahkan dalam Etika?
Banyak orang tua dan pemimpin perusahaan menganggap bahwa Gen Z memiliki etika yang lebih buruk dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
- Kurangnya Bimbingan dan Pendidikan Etika: Orang tua sering terlalu dini memberikan gadget kepada anak-anak mereka tanpa memberikan bimbingan yang cukup tentang etika. Akibatnya, anak-anak tersebut tumbuh bersama dengan perilaku yang tidak etis dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang etika yang baik.
- Pengaruh Media Sosial: Gen Z sangat aktif menggunakan media sosial, namun mereka sering tidak memiliki kesadaran yang cukup tentang etika dalam menggunakan media sosial. Mereka sering berbagi informasi tanpa mencari tau akar permasalahan yang ada dan tidak dapat mempertanggung jawabkan komentar mereka.
- Kebiasaan Menggunakan Gadget: Kebiasaan menggunakan gadget sejak dini membuat Gen Z lebih cenderung untuk berperilaku liar dan tidak memiliki kesadaran yang cukup tentang etika. Mereka sering tidak memiliki waktu untuk belajar tentang etika dan nilai-nilai yang baik.
Mengapa Tidak Semua Gen Z Memiliki Etika yang Buruk?
Walaupun beberapa anggota Gen Z memiliki etika yang buruk, tidak semua dari mereka demikian. Banyak anggota Gen Z yang memiliki kesadaran yang cukup tentang etika dan nilai-nilai yang baik. Mereka juga memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dan membuat keputusan yang tepat.
Untuk meningkatkan etika dalam bekerja, beberapa langkah yang dapat diambil adalah:
- Bimbingan dan Pendidikan Etika: Orang tua dan pemimpin perusahaan harus memberikan bimbingan yang cukup tentang etika kepada anak-anak dan karyawan mereka.
- Penggunaan Media Sosial yang Etis: Karyawan dan anak-anak harus diingatkan tentang pentingnya menggunakan media sosial dengan etika dan kesadaran yang cukup.
- Kebiasaan yang Seimbang: Karyawan dan anak-anak harus diingatkan untuk memiliki kebiasaan yang seimbang antara menggunakan gadget dan belajar tentang etika dan nilai-nilai yang baik.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, etika dalam bekerja tidak hanya ditentukan oleh generasi, namun juga oleh bimbingan dan pendidikan yang diterima. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pemimpin perusahaan untuk memberikan bimbingan yang cukup tentang etika kepada anak-anak dan karyawan mereka agar mereka dapat memiliki etika yang baik dan berkontribusi pada lingkungan kerja yang kondusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H