Lihat ke Halaman Asli

fatkhur rifqi

Mahasiswa

Manuver Jokowi di Pilgub Jateng 2024: Tumbangkan Banteng Dikandang Sendiri

Diperbarui: 8 Desember 2024   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: kompas.com

Warga Jawa Tengah telah menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Serentak yang berlangsung pada Rabu, 27 November 2024. Pemilihan Gubernur Jawa Tengah menjadi perhatian utama, di mana dua pasangan calon bersaing ketat, yakni Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen. Hingga saat ini, hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum diumumkan karena proses rekapitulasi suara masih berjalan dari tingkat TPS hingga provinsi. Namun, hasil hitung cepat dari berbagai lembaga survei menunjukkan keunggulan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin atas pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.

Berdasarkan hitung cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasangan Andika-Hendi meraih 40,62% suara, sementara pasangan Luthfi-Yasin unggul dengan 59,38%. Charta Politika mencatat hasil serupa dengan Andika-Hendi memperoleh 41,56% dan Luthfi-Yasin unggul dengan 58,44%. Indikator Politik pun mencatat hasil yang hampir sama, yaitu Andika-Hendi 41,69% dan Luthfi-Yasin 58,31%. Hasil ini menandai perubahan signifikan dalam peta politik Jawa Tengah, yang selama ini dikenal sebagai "kandang banteng," basis kuat pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Presiden ke-7 Indonesia Jokowi di dampingi calon gubernur dan wakil gubernur jawa tengah Ahmad Lutfi - Taj Yasin menyapa pendukungnya. Foto: Antara Fo

Kemenangan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin menjadi momentum penting yang menunjukkan adanya pergeseran kekuatan politik di Jawa Tengah. Dukungan besar dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dianggap sebagai salah satu faktor kunci keberhasilan mereka. Jokowi aktif hadir dalam berbagai kampanye pasangan Luthfi-Yasin, bahkan menghadiri kampanye akbar di Simpang Lima Kota Semarang pada 23 November 2024. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyatakan optimisme terhadap kemenangan pasangan tersebut, meskipun tetap menekankan bahwa hasil akhir merupakan keputusan rakyat. "Optimis (menang), angkanya kehendak rakyat seperti apa. Dilihat nanti hari Rabu sore," ujar Jokowi saat itu.

Meskipun Jokowi tidak lagi menjabat sebagai presiden, pengaruhnya di Jawa Tengah tetap sangat kuat. Survei Litbang Kompas pada Oktober 2024 menunjukkan bahwa 43,9 persen responden di Jawa Tengah mempertimbangkan dukungan Jokowi dalam menentukan pilihan, sementara 42,4 persen lainnya menyatakan tidak terpengaruh. Dukungan Jokowi terhadap Luthfi-Yasin bukan hal yang baru, karena selama masa jabatannya ia kerap memberikan sinyal dukungan kepada keduanya. Hal ini memperkuat kepercayaan publik terhadap pasangan calon tersebut, sehingga mampu menandingi dominasi PDIP.

Di sisi lain, kekalahan pasangan Andika-Hendi menjadi pukulan telak bagi PDIP yang selama ini mendominasi politik Jawa Tengah. Hendrar Prihadi, calon wakil gubernur, menyampaikan permohonan maaf kepada para pendukung atas hasil sementara yang tidak sesuai harapan. "Pasti semua pendukung kita terpukul. Saya mohon maaf kepada teman-teman partai, relawan, yang selama ini mendukung Andika-Hendi hasilnya tidak baik sejauh ini," ucap Hendi di Semarang pada hari pemilihan. Meski demikian, Hendi tetap merasa bangga atas perjalanan kampanye yang telah dilalui bersama para pendukungnya.

Ahmad Luthfi, di sisi lain, menyampaikan rasa terima kasih kepada para pendukung, relawan, dan partai politik yang telah bekerja keras mendukung pencalonannya. Dalam pernyataannya di Rumah Pemenangan Semarang, ia menegaskan bahwa kemenangan ini adalah kemenangan masyarakat Jawa Tengah secara keseluruhan. "Terima kasih untuk semua pendukung, relawan, partai masyarakat. Siapa pun pemimpinnya, masyarakat Jawa Tengah yang menang," ujar Luthfi. Ia juga mengungkapkan bahwa dukungan dari Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto menjadi semangat besar bagi dirinya untuk melayani masyarakat Jawa Tengah dengan lebih baik.

Reaksi PDIP terhadap hasil ini cukup minim. Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, memilih untuk tidak banyak berkomentar setelah hasil quick count menunjukkan kekalahan pasangan yang diusung partainya. "Cuaca sedang tidak baik-baik di kami, no comment," ujarnya singkat di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah pada hari pemilihan. Setelah memberikan pernyataan tersebut, Bambang meninggalkan kantor tanpa memberikan keterangan lebih lanjut. Suasana di Panti Marhen, markas besar PDIP Jawa Tengah, tampak sepi setelah kekalahan ini.

Perubahan peta politik di Jawa Tengah ini menunjukkan bahwa dukungan rakyat tidak lagi terpusat pada satu partai atau figur tertentu, tetapi lebih bergeser kepada calon yang dianggap mampu membawa perubahan nyata. Kemenangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin menjadi momentum untuk melihat bagaimana kepemimpinan mereka dapat menjawab harapan masyarakat Jawa Tengah di masa depan. Meski demikian, proses rekapitulasi resmi dari KPU akan menjadi penentu akhir perjalanan politik kedua pasangan calon ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline