Lihat ke Halaman Asli

Fatkhul Arifin

Dosen dan Mahasiswa Doktoral

Mempersiapkan Pendidikan Masa Depan Anak

Diperbarui: 19 Oktober 2022   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pundi.or.id

Pendidikan sejatinya adalah hak bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagai mana tertuang pada Peraturan Pemerintah nomor 47 Tahun 2008 tentang wajib belajar. Pada peraturan tersebut jelas bahwa pemerintah pusat dan daerah bertanggungjawab menanggung seluruh kebutuhan Pendidikan masyarakat yang kurang mampu sampai jenjang SMA (Wajib belajar 12 Tahun). Hal tersebut tentunya untuk menyiapkan masyarakat Indonesia agar mempunyai skill yang mumpuni, sehingga mampu bersaing.

Dari era penjajahan sampai era kemerdekaan, pemerintah selalu mengupayakan masyarakat untuk bisa memperoleh Pendidikan yang lebih baik. Konsep learning to know menjadi salah satu pilar Pendidikan. 

Pendidikan pada dasarnya adalah untuk mencari pengetahuan, mencari tahu apa yang tidak tahu. Jika demikian, setiap proses memperoleh pengetahuan bisa kita katakana sebagai proses Pendidikan.

Seiring perkembangan zaman, pola, komponen, konten, metode dan media pembelajaran semakin berkembang. Perkembangan system teknologi informasi memaksa kita harus bisa mengikuti jika tidak ingin tertinggal. Konsep pembelajaran abad 21 sering digaungkan oleh pemerintah. 

Menurut Anis Baswedan yang disampaikan pada kanal youtube, Pendidikan masa depan pelajar Indonesia harus mempersiapkan 3 Aspek. Diantaranya: Aspek Karakter; Aspek Kompetensi; dan Aspek Literasi.

Pertama, Aspek karakter ini diakui oleh seluruh dunia menjadi aspek yang paling fundamental yang  harus dimiliki oleh pelajar masa depan. Aspek karakterter terdiri dari karakter moral dan karakter kinerja. Karakter moral diantaranya sikap jujur, sopan, santun, ramah dll. 

Sedangkan karakter kinerja bisa dikelompokkan pada sikap ulet, kerja keras, rajin, dll. Tentu keduanya harus bisa berjalan berdampingan, akan sia-sia jika sopan tapi malas atau jujur tapi culas. Aspek karakter ini bisa kita katakana juga sebagai akhlak yang baik.

Kedua, Aspek Kompetensi. Pada Pendidikan abad 21 sedikitnya ada empat kompetensi yang harus disiapkan. Empat kompetensi ini biasa  kita kenal dengan 4C atau 4K, yakni: Kritis (Critical Thinking), Kreatif (Creatif Thinking), Komunikatif (Comunication), dan Kolaboratif (Colaboratioan). Empat kompetensi ini harus dimiliki oleh setiap siswa agar bisa bersaing dengan dunia luar.

Ketiga, Aspek Literasi atau keterbukaan wawasan. Literasi ini cakupannya luas, diantaranya literasi membaca, literasi numerasi, literasi digital, literasi sosial dll. Aspek literasi membaca masyarakat Indonesia menurut survey PISA sangatlah rendah jika dibandingkan dengan negeri-negara tetangga. Minat membaca kita tinggi, namun daya baca rendah. Minat baca WA tinggi namun Daya baca buku rendah.

Ali bin Abi Tholib mengatakan, didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Artinya kita tidak perlu menyamakan pola Pendidikan kita masa lalu dengan pola Pendidikan anak-anak kita. Jika dahulu pola Pendidikan kita terfokus pada baca tulis hitung, anak-anak kita sudah lebih canggih, digitalisasi Pendidikan sudah semakin canggih. Kita tidak perlu membanggakan masa lalu, risaulah dengan Pendidikan masa depan. (Ayiep)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline