Semakin menyempitnya potensi lahan di perkotaan, maka pemanfaatan pekarangan (urban farming) merupakan salah satu opsi yang bisa dipilih untuk melakukan aktivitas pertanian berskala kecil. Oleh sebab itu kelompok 93 PMM UMM Gelombang 3 berinisiatif membuat instalasi hidroponik dan aquaponik dengan memanfaatkan barang bekas sebagai perwujudan urban farming yang berlokasi di Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Hidroponik yaitu metode budidaya penanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah, sedangkan aquaponik hampir serupa dengan hidroponik tetapi memakai media kolam yang diisi dengan ikan.
Kegiatan PMM atau Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa sendiri adalah kegiatan yang diinisiasi oleh Universitas Muhammadiyah Malang sebagai pengganti KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang mengalami hambatan karena dampak dari pandemi Covid 19.
Kegiatan diawali dengan penyuluhan tentang pembuatan instalasi hidroponik dan aquaponik kepada warga lalu kemudian dilanjutkan pembuatan instalasi bersama karang taruna dan warga sekitar. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan instalasi mudah didapatkan. Mulai dari botol plastik bekas, gelas plastik bekas, selang aquarium, bambu, kayu palet, dan pompa air.
Menurut kelompok yang dibimbing oleh bapak Rahadi, S.sos, M.Si sebagai dosen pembimbing lapang, kegiatan ini akan berpotensi menghasilkan keuntungan materi jika dilakukan proses berlanjut seperti branding dan distribusi ke luar daerah.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari warga karena sejak pandemi Covid-19 mulai banyak orang yang menghabiskan waktu untuk merawat tanaman. Bukan hanya tanaman hias, beberapa warga juga ada yang mulai menanam sayur-sayuran. Oleh karena itu, mahasiswa PMM UMM 93 memberikan penyuluhan perihal pembuatan instalasi hidroponik dan aquaponik dari barang bekas dengan harapan memberikan pandangan untuk warga jika alat hidroponik dan aquaponik tidak selalu mahal dan bisa dibuat sendiri.
Menurut Akbar Setiawan selaku koordinator kelompok “media instalasi ini meskipun terbuat dari barang bekas, namun jika dirawat secara berkala akan menghasilkan keuntungan yang besar dan tentunya media ini bisa dibuat dengan kreativitas masing-masing sesuai dengan yang diinginkan”.
Kelompok 93 PMM UMM Gelombang 3 mengharapkan setelah kegiatan ini selesai, instalasi hidroponik dan aquaponik tersebut dapat dilanjutkan oleh karang taruna dan warga setempat sehingga hasilnya bisa dinikmati oleh warga itu sendiri, selain itu dua media tersebut dapat dijadikan contoh pembuatan instalasi secara mandiri sebagai wujud urban farming.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H