Mulai sekarang saya ndak percaya kalau ada yang bilang Pak SBY itu suka pencitraan. Lha sore ini, 5 April 2018, ndak ada hujan ndak ada guntur mendadak rombongannya Pak SBY berhenti di Warung Makan Bu Sadinem, Gedungmiri, Kecamatan Mantingan, Ngawi.
Saya lihat-lihat dari jauh ada Pak SBY dan Ibu Ani Yudhoyono. Lalu ada mantan Menteri Koperasi dan UKM Pak Syarief Hasan, juga anggota DPR dari Partai Demokrat Pak Sartono. Lalu pengurus Partai Demokrat dan para Paspampres.
Tapi yang jelas rombongan Pak SBY kalah banyak dengan rombongan masyarakat. Saya lihat Bapak-bapak atau Ibu-ibu, tua-muda sampai anak-anak, dari yang pakai sandal jepit sampai berbaju batik tumplek kabeh di warung Bu Sadimen.
Orang-orang langsung bersorak, dan bertepuk tangan saat Pak SBY menyapa. "Apa kabar Bapak dan Ibu, sehat semua?" sapa Pak SBY sambil tersenyum.
Saya ikut dalam kerumunan itu. Kiri-kanan saya banyak berbisik-bisik. Ada yang kaget karena tidak ada kabar rombongan Pak SBY mau lewat di Gedungmiri. Ada yang ndak nyangka Pak SBY mau singgah di warung pecel pinggir jalan. Ada yang mengaku baru kali ini langsung melihat Pak SBY dan biasanya cuma lewat televisi. Ada juga yang mencari-cari Mas AHY yang memang setahu saya juga sedang bergerilya di Jawa Timur.
Kesimpulan saya, persinggahan Pak SBY ini benar-benar spontan. Barangkali Pak SBY ingin makan sesuatu sebelum bergerak ke Sragen. Kenapa kok warung pecel pinggir jalan yang dipilih? Sudah pasti karena Pak SBY sangat merakyat. Ndak pantang mengudap makanan rakyat kecil.
Orang-orang juga terkaget-kaget sewaktu Pak SBY dan Ibu Ani langsung terjun ke belakang etalase makanan. Presiden RI ke-6 dan mantan ibu negara itu sama sekali tak canggung memilih hidangannya sendiri. benar-benar seperti rakyat kebanyakannya saja. Seketika orang-orang langsung langsung kembali riuh, saling berebut memfoto SBY dan Bu Ani dari luar warung Bu Sadinem yang terbuka itu.
Suasana sore itu seketika jadi semakin mengasyikan, penuh canda dan tawa. Pak SBY dan Ibu Ani benar-benar tidak berjarak dengan masyarakat. Malahan, sewaktu hendak pulang, Pak SBY dan Ibu Ani Yudhoyono memberi kesempatan kepada masyarakat yang hendak melepas kangen.
Tidak perlu dikasih kesempatan dua kali, orang-orang pun langsung berduyun-duyun mengepung Pak SBY dan Ibu Ani. Tumplek kabeh semua di sana. Yang cekatan, pasti bisa berfoto. Yang kurang tangkas, ya harus terima memoto idolanya dari kejauhan. Contohnya ya saya ini. Tapi tak apa-apa. yang jelas sore ini semua orang di kampung saya bergembira bisa bertemu langsung dengan Presiden ke-6 RI.
Terimakasih Pak SBY dan Ibu Ani mau datang ke bumi Ngawi. Jangan kapok ya Bapak dan Ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H