Lihat ke Halaman Asli

Fatimatuz Zahroh

Mahasiswa Universitas Airlangga

Hidrasi Kulit dengan Penuhi Kebutuhan Vitamin E

Diperbarui: 4 Januari 2023   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Secara umum, jenis kulit yang dimiliki tiap-tiap individu tentunya sangat berbeda. Hal ini didasarkan pada aktivitas, suhu, kelembapan, paparan polusi, sinar matahari, serta makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh setiap individu. Seiring berjalannya waktu, kulit akan kehilangan elastisitas hingga dapat mengalami inflamasi apabila terpapar sinar matahari dalam jangka waktu panjang. 

Terlebih lagi paparan radikal bebas yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan sehari-hari yang mana berpotensi merusak kulit seperti menyebabkan perubahan warna kulit (hiperpegmentasi), kulit kusam, jerawat, garis halus dan keriput pada kulit wajah. 

Akan tetapi, hal ini dapat dicegah dan diatasi dengan memenuhi kebutuhan vitamin E. Oleh karena itu, perawatan kulit merupakan hal yang paling utama dan banyak diminati oleh para wanita mulai dari remaja hingga orang tua. Perawatan kulit merupakan investasi jangka panjang yang mana dapat dilihat hasilnya pada masa mendatang atau pada masa tua nanti.

Kerusakan kulit umumnya terjadi  pada lapisan stratum korneum atau memiliki nama lain moisture barrier atau lebih dikenal dengan skin barrier yang mana merupakan lapisan kulit terluar yang merupakan pertahan pertama dalam melawan atau menghalangi bakteri yang akan masuk ke dalam tubuh. Skin barrier juga mengahalangi berbagai macam polusi serta sinar UV yang berusaha masuk ke lapisan kulit selanjutnya, dan juga mencegah kehilangan air dari dalam kulit. 

Apabila skin barrier dirawat dengan baik, maka kulit akan terjaga keelastisitasan serta tidak akan terjadi permasalahan yang serius pada kulit.

Skin barrier yang rusak memiliki ciri-ciri seperti kulit kering dan dehidrasi dimana kulit kehilangan kelembabannya, kulit terasa tertarik kencang, kulit terasa gatal, kulit mengelupas, kulit terasa kasar, warna kulit menggelap atau kemerahan, terjadi iritasi terhadap kulit, penyembuhan luka pada kulit terasa lambat. 

Serta dalam hal lebih parah, skin barrier yang rusak dapat menyebabkan timbulnya jerawat hingga infeksi bakteri atau virus. Skin barrier yang rusak dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti eksfoliasi yang dilakukan terlalu sering, tidak menggunakan pelembab, sering terpapar polusi, kurang tidur atau tidak tidur secara teratur, paparan sinar ultraviolet secara terus menerus.

Akan tetapi hal ini dapat dicegah dengan kandungan antioksidan di dalam vitamin E . Dimana kandungan vitamin E dapat memberikan perlindungan pada kulit manusia dengan memperlambat reaksi berantai yang dipicu oleh stress oksidatif. Sebagai penangkap radikal bebas tidak hanya berperan dalam memerangi efek bahaya dari radiasi UV, tetapi juga berkontribusi pada perlindungan kelembapan kulit yang memperlambat proses penuaan. Vitamin E dalam bentuk minyak yang memiliki konsistensi sangat kental dapat menjadi pelembab yang baik pada area kulit yang sangat kering. 

Antioksidan yang dihasilkan oleh vitamin E dapat menghalangi pembentukan oksigen raktif yang diinduksi sinar UV dan selanjutnya dapat mempotensiasi anti-inflamasi dan aktivitas antipenuaan. Oleh karena itu, kulit sangat membutuhkan antioksidan yang dihasilkan oleh vitamin E untuk memproteksi dari efek dan bahaya sinar matahari. 

Untuk memperoleh vitamin E, dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin E seperti sayur brokoli, kacang almond, minyak zaitun, kacang tanah, buah alpukat, daging, susu, sereal, minyak canola, margarin, dan sayuran hijau. Selain itu, harus diimbangi dengan menerapkan pola hidup sehat, istirahat yang cukup, serta rajin olahraga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline