Lihat ke Halaman Asli

Fatimatus Zahro

fatimatus zahro

Hubungan Ilmu Pengetahuan, Filsafat, Dan Agama

Diperbarui: 25 Desember 2021   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia adalah makhluk yang diciptakan tuhan dengan dianugrahi kelebihan dibandingkan makhluk lainnya yaitu akal. Melalui akal manusia dapat mengembangkan sebuah pengetahuan yang ada dan dengan ilmu pengetahuan manusia akan memahami sesuatu dengan jelas, sehingga manusia dapat memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Akal dan penalaran dalam ilmu pengetahuan menjadikan barometer pencarian sebuah kebenaran. 

Dengan filsafat akal dan penalaran menjadi tumpuan utama dalam mengungkapkan hakikat dri segala sesuatu atau cara mendapatkan sesuatu.
Ilmu merupakan pengetahuan mengenai suatu bidang yang diformat secara bersistem menurut metode tertentu yang bisa dijelaskan untuk menjelaskan gejala-gejala tertentu pada suatu bidang pengetahuan itu. 

Sumber dari ilmu adalah pengetahuan, apabila kita mengetahui suatu objek lalu dikaji secara mendalam dengan berbagai analisis yang menghasilkan data akurat maka itu adalah ilmu.

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang berasal dari pengamatan, studi dan pengalaman yang disusun dalam satu sistem untuk menentukan hakikat dan prinsip tentang hal yang sedang dipelajari. Ilmu pengetahuan dapat dikatakan sebagai pengetahuan yang ilmiah. Pengetahuan yang telah disusun secara sistematis untuk memperoleh suatu kebenaran dan ilmu pengetahuan merupakan ilmu pasti.

Filsafat pertama hadir di Yunani, yang lahir sekitar abad ke-7 masehi dan pada masa awal berkembangnya filsafat, filsafat memiliki upaya untuk menemukan kebenaran tentang hakikat atau sesuatu yang sudah ada melalui akal kebenaran yang dihasilkan oleh pemikiran-pemikiran yang disebut ide atau gagasan.

Filsafat adalah ilmu yang mendasari suatu konsep berfikir manusia dengan sungguh-sungguh untuk menemukan suatu kebenaran yang kemudian dijadikan sebagai pandangan hidupnya atau suatu sikap atau tindakan yang lahir dari kesadaran dan kedewasaan seseorang dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dengan melihat semuanya dari berbagai sudut pandang dan korelasinya.

Filsafat hadir tidak dapat dilepaskan dari problem atau persoalan  manusia yang dihadapinya karena filsafat muncul dan memulai dengan rasa ingin tahu, bertanya-tanya tentang banyak hal dan hipotesis jawaban yang dihasilkan. Filsafat menjadi alat seseorang dalam mengungkapkan dan menemukan sebuah ilmu pengetahuan dan mulanya filsafat dan ilmu pengetahuan adalah satu dan identik.

Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan pribadatan kepada tuhan yang maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya.

Agama dan filsafat memiliki kesamaan yaitu keduanya mengejar suatu hal yang sangat penting mengenai masalah kehidupan dan menjunjung tinggi apa yang dianggapnya penting dalam kehidupan.

Hubungan ilmu pengetahuan, filsafat dan agama
Ilmu, filsafat, dan agama bertujuan atau sekurang-kurangnya berurusan dengan satu hal yang sama yaitu kebenaran ilmu pengetahuan dengan metodenya sendiri dengan mencari sebuah kebenaran tentang alam dan manusia, filsafat dengan wataknya sendiri menghampiri kebenaran baik tentang alam, manusia dan tuhan, agama dengan karakteristiknya memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipertanyakan manusia tentang alam, manusia dan tuhan.

Ilmu, filsafat dan agama mempunyai hubungan lain seperti ketigannya dapat digunakan untuk memecahkan masalah kepada manusia karena setiap masalah yang dihadapi oleh manusi sangatlah bermacam-macam dan ada sebuah persoalan yang tidak dapat diselesaikan dengan agama seperti cara kerja mesin, cara kerja mesin dapat dipecahkan oleh ilmu pengetahuan.

Menurut Gie (1997:1-2) segala macam pengetahuan merupakan bagaian dalam filsafat, pembatasanya bergantung dengan sistem filsafat yang dianutnya dan ilmu pengetahuan dalam perkembangannya mampu membuat domain keilmuannya masing-masing dan filsafat juga mengantarkan lahirnya konfigurasi yang menggambarkan tumbuhnya cabang-cabang ilmu pengetahuan dalam dinamika keilmuan. 

Ada 3 komponen yang menjadi sebuah pondasi penting dalam filsafat yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi adalah esensi atau hakikat keilmuan, epistemologi adalah titik utama filsafat yang meliputi sumber, sarana serta cara atau metode untuk mencapai ilmu pengetahuan yang ilmiah, dan aksiologi meliputi aspek nilai normatif dalam pemaknaan terhadap kebenaran

Persamaan ilmu, filsafat dan agama ketiganya mencari sebuah rumusan yang baik dan menyelidiki obyek selengkap-lengkapnya sampai ke akar-akarnya dan memberikan sebuah pengertian mengenai sebuah hubungan dan koheren yang ada pada kejadian-kejadian yang dialami dan menunjukkan sebab akibatnya dan memberikan sistesis yaitu suatu pandangan yang bergandengan.

Ilmu pengetahuan, filsafat dan agama memiliki jalinan hubungan yang kuat satu dengan lainnya. Kehidupan memang sangat dinamis, maka ilmu pengetahuan, filsafat, dan agama  bersinanggungan dengan manusia yang menjadi bagian yang tak terpisahkan. Dalam ranah keilmuan dan realitas kehidupan masyarakat ada beberapa aspek antara filsafat dan agama yang bisa dilihat dari persinanggungan keduanya. 

Akal fikiran sebagai penggerak dalam perkembangan ilmu dan filsafat dan yang menjadi penggerak agama adalah keyakinan. Ilmu diperoleh melalui akal dan fikiran dan diasah melalui pengalaman dan dibuktikam dengan riset, sedangkan filsafat melalui kebebasan otoritas akal dan agama yang mendasarkan pada otoritas wahyu.

Persamaan ilmu pengetahuan, filsafat dan agama itu untuk mengungkapkan kebenaran dan pengguna'an kebijaksanaan dan memiliki beberapa perbedaan yaitu jika ilmu pengetahuan dan filsafat berasal dari rasio dan logika maka agama berasal dari Allah dan apabila proses pencarian sebuah ilmu pengetahuan dilakukan melalui penyelidikan, pengalaman, percobaan, maka proses pencarian kebenaran dalam filsafat dilakukan menggunakan rasio atau logika komprehensif dan holistik. Ilmu pengetahuan dan filsafat merupakan hasil rasio makhluk sedangkan agama memperoleh kebenaran dengan sumber Al-Qur'an.

Ilmu pengetahuan, filsafat, Dan agama posisi agama berada pada keyakinan sedangkan posisi ilmu Dan filsafat mengenai pengetahuan. Ketiganya berkaitan erat dan tak terpisahkan, agama lahir dengan membawa ideologi membutuhkan penerjemah untuk mengaplikasikan kehidupan masyarakat dinamis dan agama memiliki tujuan, namun tidak akan tercapai jika tanpa adanya ilmu pengetahuan dan filsafat, begitu sebaliknya tanpa agama ilmu pengetahuan dapat menjalar bebas dan membayakan umat manusia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline