Lihat ke Halaman Asli

Literasi Phooty

Menghabiskan waktu dengan mengajar dan belajar. Menyukai kedamaian dan secangkir coklat hangat☕

Manfaat Puasa Menurut Al-Qur'an dan Hadis

Diperbarui: 19 Maret 2023   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari rukun islam. Yang mana,puasa menempati urutan keempat dari lima rukun islam yang ada. Sebagai rukun Islam, puasa memiliki hukum fardhu 'ain bagi setiap muslim. Makna fardhu 'ain sendiri adalah amalan wajib yang tidak gugur dengan hanya sebagian orang yang melaksanakannya. Sedangkan wajib memiliki makna sebagai amalan yang bila dilakukan mendapat pahala, bila ditinggalkan Akan mendapat siksa. 

Setiap perintah dari Allah tidak hanya mengatur masalah keagamaan saja. Namun, jika kita dapat mendalami dan menghayati lebih dalam apa yang telah disyariatkan. Maka kita akan menemukan manfaat dibaliknya, baik secara dhohir maupun bathin. Adapun manfaat puasa menurut Al-Qur'an dan Hadits antara lain. 

  1. Sebagai wujud syukur kepada Allah. 

Bersyukur kepada Allah, tidak serta merta hanya di lisan saja. Melakukan perintahnya dan menjauhi larangannya juga termasuk wujud syukur yang lebih baik. Sebagaimana kita tahu, nikmat Allah tidaklah dapat terhitung banyaknya. Bahkan jika air di laut dijadikan tinta untuk menulis nikmat yang Allah berikan, maka sesungguhnya air laut akan kering. Sebagaimana firman

 

Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (Ibrahim:34) 

  1. Sebagai bentuk ketaqwaan sebagai hamba. 

Seperti ungkapan "Allah tidak melihat hambanya atas dasar pangkat dan kedudukannya, tapi Allah melihat hambanya menurut kadar iman dan taqwanya." Maka, penting lah ketaqwaan itu. Sedangkan puasa adalah salah satu jalan menuju ketaqwaan tersebut. Sebagaimana firman:

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". (Al-Baqarah:183) 

  1. Sebagai usaha melemahkan hawa nafsu

Sejauh kita tahu bersama hawa nafsu selalu mengajak keburukan. Karena pada dasarnya nafsu selalu dikelilingi oleh perkara yang menyenangkan. Setiap manusia memanglah memiliki keinginan dalam hidupnya, keinginan itulah yang mendorong manusia untuk berkembang dan berprestasi. Namun, ketika keinginan(nafsu) itu tidak diiringi oleh iman. Maka, maka nafsu itu Akan menjerumuskan kepada keburukan dan murka Allah. Sebagaimana hadits:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline