Desa Mojosari yang terletak di Selatan Kabupaten Jember merupakan Desa yang memiliki potensi terbesarnya yakni semangka. Rasa manis dan kandungan air yang banyak membuat banyak orang sangat gemar mengonsumsi semangka, utamanya saat cuaca panas. Petani semangka di Desa Mojosari sudah tidak diragukan lagi pengetahuan serta pengalamannya dalam menangani semangka dimulai saat penyemaian benih hingga pemasaran. Selain kelezatan serta manfaat dari buah semangka yang dapat dinikmati oleh manusia, ternyata tersimpan manfaat lain dari limbah semangka yang dapat bermanfaat bagi tumbuhan.
Limbah terbesar dari buah semangka adalah bagian kulitnya. Kulit semangka dapat diolah menjadi Pupuk Organik cair (POC) yang dapat menjadi penyuplai hara serta bahan organik. Pembuatan POC dilakukan melalui proses fermentasi secara anaerob atau tanpa membutuhkan oksigen. Pembuatan POC tidaklah sulit, hanya membutuhkan bahan-bahan seperti larutan gula, EM4, air kelapa dan air sumur yang nantinya akan dihomogenkan dan ditutup rapat agar proses fermentasi dapat berlangsung secara maksimal. Penggunaan pupuk organik cair berbahan dasar semangka dapat membantu penyuplai unsur hara karena mengandung unsur Nitrogen (0,09%), Fosfor (0,12%), dan Kalium (0,34%).
Penggunaan pupuk kimia secara intensif dapat membuat kualitas tanah terdegradasi karena pupuk kimia bersifat senobiotik. Salah satu cara untuk memperbaiki kualitas tanah adalah dengan memberikan bahan organik agar dapat secara perlahan dapat memperbaiki kualitas tanah tersebut. Upaya ini juga dapat membantu program pertanian berkelanjutan yakni pemenuhan kebutuhan saat ini tidak boleh mengorbankan pemenuhan kebutuhan dimasa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H