Lihat ke Halaman Asli

Firda Fatimah

TERVERIFIKASI

Belajar

Manajemen Patah Hati, Jadilah Pahlawan untuk Dirimu!

Diperbarui: 11 November 2020   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi oleh lifestyle.kompas.com

Hayoo, siapa yang lagi patah hati? Kamu, ya? Atau barangkali kamu pernah merasakannya atau mungkin saja besok lusa kamu akan mengalaminya, ups. Bicara soal patah hati, hadirnya kerapkali disebabkan karena diputuskan sang kekasih, diselingkuhi separuh jiwa, atau karena si dia yang kamu taksir diam-diam ternyata malah jatuh cinta pada orang lain atau bahkan pada sahabatmu sendiri. Uh, sakit banget pasti ya rasanya.

Ada sedikit kisah tentang seorang perempuan. Dia baru saja mengetahui kalau sang kekasih ternyata memiliki perempuan lain. Hubungan yang sudah mereka berdua jalin dua tahun lamanya, ternyata tak bisa lagi dilanjutkan. Si perempuan memilih untuk langsung menyudahi karena merasa telah dikhianati oleh lelakinya.

Betapa tidak, dengan segenap rasa kasih yang sudah ia berikan selama dua tahun, ternyata dibalas begitu menyakitkan. Si perempuan yang sejatinya masih memiliki cinta pada lelaki tersebut pun terpaksa memilih pergi dengan segudang patahan-patahan hati yang berantakan tak karuan.

Ada lagi satu kisah. Ada seorang perempuan yang sudah lama jatuh hati pada teman lelaki satu komunitasnya. Namun perempuan tersebut hanya berani menyimpannya dalam hati tanpa diketahui oleh satu orang pun, kecuali oleh satu-satunya sahabat sedari kecil yang ia miliki.

Ia sengaja pula tidak mengatakan tentang rasa di hatinya, karena selain ia merasa perempuan tidak mungkin mengungkapkan  perasaan terlebih dulu, ia juga berpikir bahwa tidak mungkin lelaki tersebut juga menyukainya.

Hingga suatu hari setelah dua tahun, teman lelaki tersebut mengirimkan surat undangan. Minggu depan dia akan menikah dengan teman perempuan satu komunitasnya.  Apakah kamu bisa membayangkan betapa patah hatinya si perempuan tersebut?

Adakah diantara teman-teman yang pernah mengalami kejadian serupa dengan dua perempuan diatas, atau mungkin sedang mengalaminya saat ini?

Mengapa aku menuliskan dua contoh dengan posisi patah hati ada pada perempuan semua? Tentu saja, karena posisi dalam mengalami patah hati lebih banyak dirasakan oleh perempuan, bukan? Walaupun tak menutup kemungkinan bahwa lelaki juga bisa patah hati.

Namun, dengan perbandingan perasaan dan logika lelaki dan perempuan yaitu satu per sembilan, agaknya ini sudah bisa menjadi bukti bahwa perempuan memang lebih suka "bawa perasaan". Baru kena gombal dikit, sudah klepek-klepek dia.

Jadi begini, patah hati bukanlah satu hal yang tabu. Bahkan diantara kita sudah banyak yang pernah mengalaminya, terlepas dari apapun penyebab patah hati tersebut. Patah hati adalah satu hal yang normal terjadi pada manusia yang memiliki perasaan suka, cinta, dan kasih sayang pada orang lain. Ketika perasaan cintanya tak terbalas atau terkhianati, sudah pasti itu akan melukai atau mematahkan hatinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline