"Udahlah, anggap aja sedekah"
Ucapan diatas sering saya ucapkan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih lagi pada keluarga dan adik-adik saya.
Ayah saya selalu mengajarkan untuk mudah memberi walaupun nilainya tidak seberapa. Mungkin itu yang membuat saya mengikuti teladan yang mulia itu.
Untuk memulai agar kita terbiasa dengan sedekah adalah dengan membeli sesuatu tidak hanya ingin mendapatkan barang tersebut, melainkan ditanamkan juga pada diri bahwa kita sedang bersedekah dengan membeli barang dagangan orang tersebut. Sedekah itu mencipta senyum di wajah orang lain, bukankah dengan membeli dagangan mereka itu bisa juga disebut sedekah? Tentu saja, jika dagangan orang itu kita beli maka senyum akan tergambar di wajah mereka.
Karena di komplek rumah saya sering ada pedagang keliling, mulai dari kang cilok, bakso, rujak, kue leker, mie ayam, kue putu, dan lain lain maka otomatis saya juga akan membelinya bukan, meski tidak setiap hari.
Bahkan ayah saya seringkali mengatakan, "beli aja walaupun ga lagi pengen, anggap aja sedekah", itu yang sampai saat ini sering saya tiru. Bukan berarti membeli sesuatu yang tidak diperlukan, akan tetapi niat untuk bersedekah ke pedagang kecil dengan membeli dagangan mereka adalah satu kesenangan bagi saya, toh nilainya tak besar juga kan.
Membeli dagangan mereka dengan niat sedekah, kalaupun jika ternyata apa yang sudah kita beli tidak terlalu srek rasanya atau karena kekurangan lain, maka kita tidak pernah merasa kecewa atau kehilangan uang kita, kendati uang yang kita bayarkan tadi kita niatkan untuk sedekah.
Begitu pula ketika saya kehilangan uang, menganggap uang yang hilang dengan perkataan "udahlah anggap aja sedekah untuk orang yang menemukan, atau mungkin aja aku kurang bersedekah yaa", itu akan membuat saya tidak pernah merasa kehilangan sesuatu.
Begitulah satu hal sederhana yang selalu saya tanamkan pada diri. Bersedekah tidak hanya menyenangkan orang lain, namun juga menyenangkan diri kita sendiri. Melihat orang lain tersenyum dengan apa yang kita beri adalah salah satu kenikmatan luar biasa yang Tuhan berikan. Semoga yang sedikit ini bisa menginspirasi, salam hangat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H