Lihat ke Halaman Asli

Miris: Ketika yang Haram Jadi Hal Biasa

Diperbarui: 13 Desember 2024   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pernahkah kita berhenti sejenak dan berpikir, mengapa sekarang hal-hal yang jelas-jelas haram, justru dianggap biasa saja? Tidak ada lagi rasa malu atau takut, seolah semuanya wajar, seperti sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Contohnya narkoba. Dulu, orang yang terlibat narkoba pasti langsung dijauhi, bahkan menjadi aib keluarga. Tapi sekarang? Ada saja yang malah merasa bangga memamerkan gaya hidup mereka. Seolah-olah memakai narkoba adalah tanda kebebasan atau sesuatu yang keren. Padahal, kita semua tahu itu hanya akan menghancurkan hidup secara perlahan. Allah sudah memperingatkan:

 وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

"Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Baqarah: 195)

Namun, anehnya, semakin banyak yang ikut-ikutan tanpa memikirkan akibatnya.

Kemudian perselingkuhan. Ini semakin membuat hati resah. Ada orang yang merasa bahwa ketika pasangan tidak sesuai harapan, perselingkuhan adalah jalan keluar. Ironisnya, perselingkuhan kini sudah seperti cerita sehari-hari yang dianggap wajar. Bahkan, ada yang dengan terang-terangan membicarakan hubungan gelapnya tanpa rasa bersalah. Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

"Tidaklah seorang pezina berzina saat dia beriman." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini jelas menggambarkan bahwa perbuatan zina, termasuk perselingkuhan, adalah sesuatu yang jauh dari nilai-nilai keimanan.

Lalu, hubungan sebelum menikah. Hal ini juga semakin sering dipamerkan di media sosial. Kemesraan yang seharusnya menjadi sesuatu yang sakral malah dijadikan konten untuk mencari perhatian. Banyak pula yang memberikan tanda suka, seolah-olah itu adalah hal lumrah. Tapi, apakah benar harus seperti itu? Apakah kita tidak sadar bahwa perlahan-lahan ini merusak nilai-nilai yang sebenarnya penting? Allah mengingatkan:

 وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَـٰحِشَةًۭ وَسَآءَ سَبِيلًا

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline