Kugeletakkan saja kata
Antara pisau dapur
Dan sayur hijau segar
Cabai, tomat...
Tertawakanku
Huh,
Aku...
yang tumpul merangkai aksara
Garam pun mencibirku
Sebab hambar guratan kataku
Ah, puisi ...
Di mana kau kini
Tak apa kaubawa ke sini lagi
Tumpukan rindu, cinta, resah, dan buncahnya kangen tak bertepi
Sayangnya,