Lihat ke Halaman Asli

Seberapa Pentingnya Regulasi Emosi Bagi Anak Usia Dini?

Diperbarui: 21 November 2022   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Aku merasa minder, aku merasa sangat kesepian, aku tertekan, kayaknya makin hari badan aku makin gendutan deh, aku malas banget hari ini, aku merasa kehilangan arah, aku masih belum mengerti bagaimana cara mengolah semua perasaan ini".

Emosi merupakan suatu hal yang sudah menjadi bagian dari hidup kita. Namun, apakah kita sadar bahwa sekali hal yang dapat mempengaruhi emosi kita? Untuk itu kemampuan meregulasi emosi amat sangat kita butuhkan. Tapi sebelumnya apakah kalian tau apa yang dimaksud dengan regulasi?

Regulasi emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosinya. Itu artinya kita memiliki kendali yang baik atas emosi kita sehubungan dengan pemicu emosional yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Pemicu emosi bisa berupa ketakutan saat kita terlambat mengumpulkan tugas, kegembiraan saat kita makan, atau kesedihan saat pacar kita meninggalkan kita. Dalam situasi ini, kita dapat menambah atau mengurangi intensitas perasaan, guna untuk membantu kita dalam membatasi tindakan yang mungkin akan berdampak buruk bagi kita. Nah, inilah yang disebut regulasi emosi. Kemarahan, kekecewaan, dan dendam adalah emosi yang biasanya sulit dikendalikan. Ketidakmampuan untuk mengatur emosi ini dapat memengaruhi hubungan karena adanya reaksi berlebihan, penderitaan yang berkepanjangan, bahkan bisa menjadi penghambat dalam karir kita seperti, ditolak lamaran kerjanya.

Bagaimana sih caranya supaya kita bisa meregulasi emosi dengan baik? Nah ada beberapa tips nih untuk membantu kita dalam meregulasi emosi:

  • Self- Aware (kesadaran diri)Kesadaran diri yang dimaksud adalah kesadaran akan perasaan atau emosi seseorang pada waktu tertentu. Hal ini bisa berupa pertanyaan untuk diri sendiri "saat ini saya mengalami kesedihan atau kebahagiaan?". Kesadaran ini dapat membantu kita memahami situasi yang sedang kita alami dan dengan begitu kita dapat lebih memahami apa yang sebaiknya kita lakukan.
  • Rubahlahlah Pola Pikir Menjadi Lebih PositifCobalah untuk mengubah pola pikir kita terhadap sesuatu menjadi lebih positif. Contohnya, pada saat pesan kita tidak di balas "mungkin dia lagi sibuk". Hal ini bisa membantu kita untuk menghasilkan emosi yang positif.
  • Self affirmation (Penegasan Diri)Penegasan diri juga dapat membantu Anda mengurangi perasaan negatif dan menciptakan perasaan positif untuk diri sendiri. Penegasan diri juga bisa disebut sebagai tepukan di punggung atau rasa terima kasih pada diri sendiri. Regulasi emosi adalah keterampilan yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam aktivitas sehari-hari. Dengan mempraktikkan pengaturan emosi, kita akan menjadi lebih tangguh dan lebih mampu menghadapi masalah dengan baik.

Lalu bagaimana regulasi emosi bagi anak usia dini?

Regulasi emosi adalah kemampuan untuk mengenali, mempertahankan, mengontrol dan kemudian memilih ekspresi emosi yang paling tepat sesuai dengan situasi di sekitarnya. Kemampuan mengatur emosi tidak hanya ditentukan oleh kondisi internal individu, tetapi juga oleh lingkungan sosial yang ada disekitarnya. Lingkungan pertama dan terpenting seseorang adalah keluarga. Keluarga yang disini adalah seluruh anggota keluarga termasuk ibu, ayah dan saudara kandung, meskipun peran utama dimainkan oleh ibu dan ayah.

Mengapa kemampuan anak dalam mengatur emosi itu sangat penting untuk kesuksesan seorang anak? Anak-anak prasekolah memiliki hubungan positif antara regulasi emosi dengan kesuksesan akademik awal mereka (termasuk literasi dan numerasi). Hal ini menunjukkan bahwa pengaturan emosi dapat memberikan efek positif pada pembelajaran anak.

Selain itu, pengaturan emosi juga penting untuk masa depan anak. Kemampuan anak dalam mengatur emosi yang mereka pelajari di masa kanak-kanak kemudian akan ditransfer ke kehidupan dewasa mereka sebagai keterampilan penting. Kemampuan mengatur emosi berkaitan erat dengan kesejahteraan dan kesuksesan finansial.

 Banyak anak-anak yang memiliki keterlambatan dalam perkembangan regulasi emosinya, bahkan setelah mereka berhenti mengamuk, mereka masih bermasalah dengan perilaku impulsif yang tidak pantas. Selain bisa menyulitkan pengasuh yang mengasuhnya, kemampuan mengatur emosi ini akan terbawa sampai dewasa dan mempengaruhi kesuksesan, tentunya sebagai orang tua yang berkesinambungan langsung dengan anak tidak bisa tinggal diam ketika anak kesulitan mengatur emosinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline