Lihat ke Halaman Asli

Apa Sebenarnya Perilaku Prososial Itu?

Diperbarui: 14 November 2022   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudahkah kalian mengerti apa itu emosi prososial? Atau mungkin kata ini malah masih asing ditelinga kalian?
Kalo kita liat dari kata prososial, apasih yang terlintas dipikiran kalian? Prilaku yang pro akan kesosialan? Prilaku sosial merupakan perilaku yang muncul pada saat kita berkontak sosial. Entah itu bentuk dari sebuah pertolongan, atau bahkan perilaku atau tindakan yang direncanakan untuk membantu orang lain tanpa adanya motif penolong. Biasanya bentuk pertolongan ini atas dasar keinginan sendiri tanpa adanya pengharapan balik.

Coba deh kalian lihat anak usia dini umur empat tahun yang ada di sekitar kalian. Pasti mereka sering menampakkan sifat kepeduliannya baik itu dalam konteks tolong-menolong atau hanya sekedar bersimpati. Pada usia ini memang anak usia dini sudah mampu untuk membantu teman sebayanya atau bahkan membantu suatu hal yang ada disekitarnya yang sekiranya bisa mereka bantu. Tindakan atau perilaku prososial ini cenderung menuntut pengorbanan tinggi dan sifat sukarelaan, yang mana tindakan tersebut lebih menguntungkan orang lain dari pada dirinya sendiri.

Lalu, apa sebenarnya arti dari emosi prososial itu?
Menurut lewis emosi prososial bisa dibilang seperti sadar diri, empati, simpati, dan perilaku merasa bersalah, ini semua termasuk ke dalam emosi sadar diri. Dari sini bisa didefinisikan bahwa perilaku prososial adalah sebuah perilaku sukarela untuk menolong dan membantu serta memberi manfaat kepada orang lain. Jadi perilaku ini lebih menguntungkan bagi orang lain daripada bagi diri kita sendiri. Perilaku prososial ini merupakan persetujuan sosial dan berbentuk keinginan untuk membuat diri kita menjadi lebih baik.

Banyak sekali sudah kita jumpai kejadian yang seharusnya tidak terjadi tapi malah terjadi apalagi di dunia pendidikan. Perilaku menyimpang yang seharusnya tidak dilakukan oleh pendidik malah dilakukan. Contohnya seperti pendidik yang membocorkan soal ujian, bahkan memberikan jawaban pada saat ujian nasional. Semua ini dilakukan atas dasar ingin membantu anak didiknya. Lalu menurut kalian tindakan ini apakah sudah termasuk perilaku prososial?

Lalu bagaimana perkembangan prilaku prososial ini berkembang?
Saat kita bayi kita sering kali mengeluarkan tangisan. Tangisan-tangisan bayi memang terlihat seperti perilaku reflek. Namun tidak untuk bayi yang menangis karena melihat bayi lain menangis. Menurut Hoffman tangisan ini merupakan bentuk dari empati yang dimiliki sang bayi. Menurut para ahli tahap ini termasuk ke dalam tahap pertama dalam perkembangan perilaku prososial.

Pada tahun kedua tingkat kesadaran bayi semakin meningkat. Pada tahap ini dikenal sebagai fase empati quasi -egosentris. Pada tahap ini juga bayi mulai memperlihatkan perilaku kesusahannya yang berkurang yang mana hal ini membuatnya menarik pethat I am empati balita terhadap orang lain. Pada tahap ini anak sering kali mencoba untuk menghibur orang lain, mereka melakukannya dengan cara yang mereka pilih sendiri.

Pada tahap berikutnya, yang mana tahap ini terjadi pada akhir masa anak-anak. Anak-anak mulai berpikir secara abstrak, yang mana ia sudah merasakan tekanan empatiknya terhadap manusia lain. Mereka sudah bisa merasakan dirinya atau orang lain tertindas dan tunawisma.
Yuk cari tau apa aja yaa perilaku yang termasuk ke dalam perilaku sosial.
1.Pastinya tolong menolong
2.Membantu teman yang berada dalam keadaan negatif
3.Berbagi
Banyak sekali contoh berbagi yang bisa dilakukan anak usia dini, seperti berbagi makanan, meminjamkan buku dan alat tulis, berdonasi atau bersodaqoh ke masjid.
4.Bekerjasama. Ex bekerjasama dalam membersihkan halaman sekolah.
5.Menghibur orang lain yang sedang bersedih. Ini merupakan tindakan untuk mengembalikan suasana hati orang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline