Politik merupakan isu yang tidak akan pernah lekang dari berbagai elemen yang ada dalam kehidupan bernegara. Sebagai Negara Demokrasi tentunya hal ini tidak asing diperbincangkan oleh masyarakat. Bagaimana Politik mengatur sistem di sebuah negara, mengatur keinginan orang-orang yang ada di dalamnya, mengatur ekonomi dan banyak hal lainnya. Suatu system politik biasanya mempunyai sekumpulan nilai serta prosedur terselubung dan terang-terangan dalam ideologinya, yang di pandang sebagai suatu yang penting bagi kesehatan politisi. Menurut Deliar Noor, politik adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan kekuasaan untuk memengaruhi, dengan jalan mengubah atau mempertahankan, suatu macam bentuk susunan masyarakat.
Tentunya politik juga memikili kode etik dalam mengatur berjalannya sebuah politik yang sehat dan baik. Bahwa tujuan etika bukan hanya mengetengahkan teori, tetapi juga mempengaruhi dan mendorong kehendak kita agar membentuk kehidupan yang suci dan mengahsilkan kebaikan dan kesempurnaan, serta memberi kebermanfaatan kepada semua masyarakat. Dalam Islam etika politik merupakan sesuatu yang sangat penting karena berbagai alasan. Pertama, politik dipandang sebagai bagian dari ibadah sehingga harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip ibadah. Misalnya, dalam berpolitik harus diniatkan Lillahi ta'ala. Dalam berpolitik, seorang seorang politisi muslim tidak boleh melanggar perintah-perintah dalam beribadah karena pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ibadah dapat merusak kesucian politik. Kedua, etika politik dipandang sangat perlu dalam Islam karena politik itu berkenaan dengan prinsip Islam dalam pengelolaan masyarakat. Berpolitik itu sering menyangkut hubungan antar manusia, misalnya saling menghormati, saling menghargai hak orang lain, saling menerima, dan tidak memaksakan pendapat pribadi.
Etika politik Islam adalah seperangkat aturan atau norma dalam bernegara di mana setiap individu dituntut untuk berperilaku sesuai dengan ketentuan Allah sebagaimana tercantum dalam al-Qur'an. Adapun mengenai aplikasi nilai-nilai etika tersebut merujuk kepada pola kehidupan Nabi Muhammad SAW baik dalam kehidupan secara umum maupun secara khusus, yaitu dalam tatanan politik kenegaraan. Etika politik dengan demikian, memiliki tujuan menjelaskan mana tingkah laku politik yang baik dan buruk. Apa standar baik? Apakah menurut agama tertentu? Bisa iya, bisa juga tidak. Tapi yang penting adalah standar baik dalam konteks politik adalah bagaimana politik diarahkan untuk memajukan kepentingan umum. Jadi kalau politik sudah mengarah pada kepentingan pribadi dan golongan tertentu, itu etika politik yang buruk
Perspektif Komunikasi Islam
Komunikasi Islam adalah siistem komunikasi umat islam. Bahwa komunikasi islam lebih focus pada sistemnya dengan latar belakang filosofi teori yang berbeda dengan perspektif komunikasi non islam. Dengan kata lain komunikasi islam didasarkan pada Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW.
Secara singkat komunikasi islam adalah proses penyampaian pesan antara manusia didasarkan pada ajaran islam, ini artinya tidak bertentangan dengan ajaran islam. Komunikasi dalam Islam adalah aspek yang sangat penting dan mencakup berbagai dimensi kehidupan, baik personal maupun sosial. Dalam perspektif Islam, komunikasi tidak hanya dilihat sebagai sarana penyampaian informasi, tetapi juga sebagai alat untuk membangun hubungan yang harmonis, meningkatkan keimanan, dan mempromosikan nilai-nilai moral dan etika yang tinggi.
Di dalam islam setidaknya ada enam gaya komunikasi yang di katagorikan sebagai etika dalam komunikasi islam
- Qaulan Sadida. Qaulan Sadida berarti pembicaran, ucapan, atau perkataan yang benar, baik dari segi substansi (materi, isi, pesan) maupun redaksi (tata bahasa). Dari segi substansi, komunikasi Islam harus menginformasikan atau menyampaikan kebenaran, faktual, hal yang benar saja, jujur, tidak berbohong, juga tidak merekayasa atau memanipulasi fakta.
- Qaulan Baligha. Kata baligh berarti tepat, lugas, fasih, dan jelas maknanya. Qaulan Baligha artinya menggunakan kata-kata yang efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah (straight to the point), dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele. Agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan kadar intelektualitas komunikan dan menggunakan bahasa yang dimengerti
- Qaulan Ma'rufa. Kata Qaulan Ma`rufan disebutkan Allah dalam QS An-Nissa :5 dan 8, QS. AlBaqarah:235 dan 263, serta Al-Ahzab: 32. Qaulan Ma'rufa artinya perkataan yang baik, ungkapan yang pantas, santun, menggunakan sindiran (tidak kasar), dan tidak menyakitkan atau menyinggung perasaan. Qaulan Ma'rufa juga bermakna pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan (maslahat).
- Qaulan Karima. Qaulan Karima adalah perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan bertatakrama. Dalam ayat tersebut perkataan yang mulia wajib dilakukan saat berbicara dengan kedua orangtua.
- Qaulan Layina. Qaulan Layina berarti pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, yang dimaksud layina ialah kata kata sindiran, bukan dengan kata kata terus terang atau lugas, apalagi kasar. Ayat di atas adalah perintah Allah SWT kepada Nabi Musa dan Harun agar berbicara lemah-lembut, tidak kasar, kepada Fir'aun. Dengan Qaulan Layina, hati komunikan akan merasa tersentuh dan jiwanya tergerak untuk menerima pesan komunikasi kita. Dengan demikian, dalam komunikasi Islam, semaksimal mungkin dihindari kata-kata kasar dan suara yang bernada keras dan tinggi.
- Qaulan Masyura. Qaulan Maysura bermakna ucapan yang mudah, yakni mudah dicerna, mudah dimengerti, dan dipahami oleh komunikan. Makna lainnya adalah kata-kata yang menyenangkan atau berisi hal-hal yang menggembirakan. Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan (komunikator) kepada pihak penerima (komunikan). Komunikasi efektif tejadi apabila suatu pesan yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Prinsip-Prinsip Komunikasi dalam Islam
Kita sama-sama tahu tentang kondisi politik di Indonesia hari ini, ribuan masyarakat yang turun kejalan untuk menegakkan kembali demokrasi dan konstitusi, bagaimana pemangku kekuasaan menggunakan kewenangannya dalam berpolitik, etika dalam berdemokrasi yang diabaikan, dan prinsip komunikasi islam yang tidak di gunakan oleh kebanyakan pemangku kepentingan.
- Prinsip komunikasi islam yang menekankan kejujuran tidak terlihat dari elit politik hari ini. Padahal, islam angat menekankan pentingnya berkata jujur, dalam Al-Quran, Allah memerintahkan untuk selalu bekata jujur dan benar. Hal ini merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh penguasa atau pemimpin negara. Dalam Islam, kejujuran merupakan nilai fundamental. Seorang pemimpin atau politisi harus selalu berkata jujur dan transparan kepada rakyatnya. Dalam konteks politik Indonesia, kejujuran ini tercermin dalam sikap terbuka terhadap publik, baik dalam pembuatan kebijakan maupun dalam pengelolaan dana publik. Surah Al-Baqarah (2:42) mengingatkan, "Dan janganlah kamu campur-adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu sedang kamu mengetahui."
- Sebagai negara yang memiliki Pancasila sebagai acuan dasar bernegara, tentunya perlu di perhatikan, bagaimana nilai-nilai Pancasila selau dijunjung tinggi dalam berpolitik. Pada sila kelima "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" apakah elit politik sudah berlaku adil dalam penegakan hukum di negara demokrasi ini. Di dalam komunikasi islam, keadilan merupakan prinsip yang harus dimiliki oleh pemimpin negara, pemangku kekuasaan, pemegang kepentingan. Islam sangat menekankan pentingnya keadilan. Dalam politik, ini berarti bahwa setiap keputusan harus diambil dengan mempertimbangkan kepentingan semua pihak secara adil, tanpa memihak pada golongan tertentu. Dalam Surah An-Nisa (4:58), Allah memerintahkan, "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil." Dalam konteks politik Indonesia, keadilan berarti menghindari diskriminasi dan memastikan bahwa semua warga negara memiliki akses yang sama terhadap hak-hak mereka, baik dalam bidang hukum, ekonomi, maupun sosial.
- Tanggung jawab atau amanah adalah salah satu prinsip utama dalam komunikasi dan etika politik Islam. Seorang pemimpin dianggap sebagai pengemban amanah dari rakyatnya, yang berarti bahwa setiap tindakan dan kebijakan harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Sebagai contoh, dalam politik Indonesia, seorang politisi yang memegang jabatan publik harus menjalankan tugasnya dengan baik, menghindari korupsi, dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat.Rasulullah SAW bersabda, "Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya" (HR. Bukhari dan Muslim).
- Sebagai negara demokrasi tentunya keterbukaan, musyawarah, dan transparansi adalah bahagian paling penting yang dilakukan oleh elit politik. Musyawarah atau konsultasi adalah prinsip penting dalam Islam, terutama dalam pengambilan keputusan politik. Dalam Al-Quran, Allah berfirman, "...dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka..." (Surah Asy-Syura: 38). Musyawarah memastikan bahwa setiap keputusan politik dibuat dengan mempertimbangkan pendapat semua pihak yang berkepentingan. Dalam politik Indonesia, musyawarah mencerminkan prinsip demokrasi Pancasila, di mana keputusan politik diambil melalui proses dialog dan kesepakatan bersama, bukan melalui paksaan atau otoritarianisme. Keputusan yang diambil harus demi kepentingan bersama, bukan kepentingan keluarga.
- Hari ini, Indonesia tidak sedikit menghadapi isu-isu korupsi. Dalam prinsip komunikasi islam Islam dengan tegas melarang korupsi, yang merupakan pengkhianatan terhadap amanah yang diberikan oleh rakyat. Pemimpin dan pejabat politik dalam Islam harus menjaga integritasnya dan menghindari segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang kami pekerjakan (mengangkat) atas suatu pekerjaan, dan telah kami beri rezeki (gaji) dari kami, maka apa yang ia ambil lebih dari itu adalah khianat." (HR. Abu Dawud). Di Indonesia, pemberantasan korupsi adalah salah satu isu utama dalam politik. Prinsip ini sejalan dengan ajaran Islam tentang pentingnya menjaga amanah dan menjalankan kekuasaan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian dapat kita ambil gambaran secara umum bahwa etika politik dalam perspektif Al-Qur'an dan Hadits dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan keterbukaan, menghargai keragaman, persaingan secara sehat, menjunjung tinggi hak sebagai manusia dan warga negara, menerima pendapat yang lebih benar, serta keseimbangan dalam hak dan kewajiban. Etika politik yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diharapkan mampu menciptakan suasana harmonis yang diikat oleh rasa persatuan dan persaudaraan sebangsa.
Etika politik dalam perspektif komunikasi Islam menawarkan panduan yang jelas tentang bagaimana seorang pemimpin atau politisi seharusnya berperilaku dan berkomunikasi. Jika prinsip-prinsip ini diterapkan dengan benar dalam politik Indonesia, diharapkan dapat tercipta budaya politik yang lebih bersih, beradab, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Prinsip-prinsip ini tidak hanya relevan bagi umat Islam, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi semua orang yang mendambakan politik yang lebih etis dan bermoral.