Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Pemimpin Mengelola Perubahan dan Mengatasi Resistensi?

Diperbarui: 19 Agustus 2021   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://fakhrurrojihasan.wordpress.com

Bagaimana seorang pemimpin mengelola perubahan yang terjadi didalam oranisasi?

Perubahan merupakan membuat sesuatu menjadi berbeda dari biasanya, dan kesalahan yang umum terjadi pada pemimpin saat memulai perubahan. Karena mereka gagal untuk menciptakan rasa keinginan saat diperlukan perubahan, koalisi mengelola proses perubahan serta pemimpin gagal untuk berkomunikasi kepada pengikut tentang perubahan didalam organisasi.

Tujuan dari adanya perubahan ialah untuk mengubah perilaku pengikut serta upaya untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar seperti pada saat ini semua orang mengalami perubahan, yang tadinya bekerja datang kekantor, namun sekarang mereka bekerja melalui zoom atau google teams.

Sumber: https://sentralsistem.com

Dengan mengelola perubahan pada organisasi pemimpin dengan mudah bisa membuat pengikut untuk tidak melakukan resistensi. Menurut Kotter (2019, 632) ada delapan langkah dalam menerapkan perubahan, yakni bangun rasa urgensi mengapa diperlukan perubahan, bentuk koalisi untuk memimpin perubahan, ciptakan visi yang kuat untuk mengarahkan perubahan, komunikasikan visi, rencanakan, membuat serta menghargai organisasi menuju visi yang baru, mengkaji ulang perubahan, dan perkuat perubahan dengan membuktikan hubungann dengan perilaku baru untuk kesuksesan organisasi.

Secara umum terjadinya resistensi di dalam organisasi bukanlah hal yang baru, adanya resistensi disebabkan hal yang kurang berkenang serta adanya ketidakadilan yang terjadi pada perubahan tersebut yang membuat para pengikut untuk melakukan penolakan. Perlawan terhadap perubahan bisa menjadi hal yang positif jika pemimpin memandu pada diskusi antar pengikut.

Dan sumber dari resistensi yaitu salah satunya dari individu itu sendiri, seperti kebiasaan yang mana untuk mengatasi kerumitan, sebagian orang mengandalkan kebiasaan tetapi ketika dihadapkan dengan perubahan, kecenderungan dengan cara yang biasa bisa menjadi sumber dari perlawanan. Dimana seorang pemimpin harus siap dalam menghadapi resistensi dan harus menemukan cara mengatasi hal tersebut, sebab orang lain dapat melihat akan nilai perubahan yang diperlukan agar organisasi berhasil.

Sumber: https://fakhrurrojihasan.wordpress.com

Bagaimana cara pemimpin mengatasi terjadinya resistensi didalam organisasi?

Menurut buku yang dikemukakan oleh Robbins dan Judge yang berjudul Organizational Behavior (2019, 629) ada delapan cara pemimpin dalam mengatasi resistensi yang terjadi didalam organisasi, yaitu:

1. Communication (Komunikasi)

Komunikasi merupakan peranan penting bagi individu dalam berinteraksi dilingkungan sekitar, yang mana itu lebih penting di saat terjadinya suatu perubahan, pemimpin menggunakan komunikasi untuk menyatukan orang dalam kesamaan tujuan dan bertukar pendapat serta saran untuk memastikan bahwa visi dan startegi diterima oleh para pengikut.

Dengan adanya komunikasi antar dua belah pihak saat terjadinya perubahan dapat menurunkan terjadinya perlawanan atau penolakan dari pengikut kepada organisasi serta meminimalisir informasi yang salah atau kurang yang disebabkan karena adanya komunikasi yang buruk antara pemimpin dan pengikut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline