Lihat ke Halaman Asli

Fatimah Al Khumaira

Universitas Gadjah Mada

Peran Orang Tua di Era Keluarga Cyber

Diperbarui: 21 Januari 2025   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : https://www.freepik.com/ 

Di era digital seperti sekarang, akses internet semakin mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, termasuk anak-anak. Hal ini memberikan peluang besar untuk belajar dan berkembang, namun juga menghadirkan risiko seperti cyberbullying, paparan konten tidak pantas, hingga ancaman keamanan data. Oleh karena itu, peran orang tua menjadi sangat penting dalam membentuk perilaku online yang sehat dan memastikan keamanan anak-anak mereka di dunia maya. Salah satu kasus nyata yang sempat viral di media sosial pada tahun 2024 terjadi di Jakarta, di mana seorang anak berusia 12 tahun tertipu dalam permainan daring (online game). Ia menghabiskan uang sebesar Rp5 juta dari kartu kredit orang tuanya untuk membeli item di game tersebut. Lebih parah lagi, data pribadinya juga sempat disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab. Setelah ditelusuri, anak tersebut tidak mendapat edukasi cukup dari orang tua mengenai cara menggunakan internet secara bijak dan aman. 

Dalam perkembangan era digital yang semakin maju, orang tua memiliki tanggung jawab yang signifikan dalam membimbing anak-anak agar dapat bersikap bijak saat beraktivitas di dunia maya sekaligus menjaga keamanan mereka dari berbagai risiko digital. Kehadiran teknologi yang begitu lekat dalam kehidupan sehari-hari menuntut orang tua untuk tidak hanya memahami manfaat internet tetapi juga menyadari ancaman yang mengintai. 

Beberapa aspek utama peran orang tua dalam keluarga cyber:

  •  Pendidikan dan Kesadaran Keamanan Cyber

Orang tua memiliki pengaruh besar dalam penggunaan perangkat dan aktivitas online anak-anak mereka, terutama pada tahun-tahun awal. Pendidikan keamanan cyber yang efektif melibatkan kolaborasi aktif antara orang tua dan anak, tidak hanya sekedar pemantauan, tetapi juga kegiatan yang mendidik dan menyenangkan. Kebiasaan orang tua dalam menjaga keamanan cyber mereka sendiri, berbicara terbuka tentang keselamatan online, serta membatasi penggunaan perangkat dan internet, dapat mempengaruhi kebiasaan cyber anak-anak mereka secara positif. 

  • Komunikasi dan Iklim Keluarga

 Kualitas komunikasi keluarga dan iklim keluarga (seperti kohesi, ekspresivitas, dan konflik) memiliki peran penting dalam mencegah perilaku berisiko di dunia maya, seperti perundungan siber (cyberbullying). Komunikasi yang terbuka dan positif antara orang tua dan anak menciptakan lingkungan yang mendukung, yang dapat mengurangi risiko agresi dan perundungan di dunia maya. Sebaliknya, konflik keluarga dan pola komunikasi yang tertutup bisa menjadi prediktor perilaku negatif online, seperti perundungan atau menjadi korban perundungan di dunia maya. 

  • Pemantauan dan Mediasi Orang Tua

Orang tua menggunakan berbagai gaya sosialisasi (otoriter, permisif, otoritatif) dan strategi mediasi (restriktif, aktif, dan bersama-sama menggunakan perangkat) untuk mengontrol perilaku online anak-anak mereka. Pemantauan yang efektif melibatkan keseimbangan antara strategi proaktif dan reaktif untuk memaksimalkan manfaat dari aktivitas online sekaligus meminimalkan risiko. Penting bagi orang tua untuk menyadari dan memahami bahaya spesifik yang dihadapi anak-anak mereka di dunia maya. Banyak orang tua yang menggunakan platform media sosial yang berbeda dari anak-anak mereka, yang dapat menyebabkan kesenjangan dalam pemahaman dan penanganan risiko online. 

  • Menghadapi Risiko Cyber

Orang tua perlu dibekali dengan pengetahuan dan alat untuk melindungi anak-anak mereka dari berbagai risiko online, seperti perundungan siber, penipuan online, dan paparan konten yang tidak pantas. Ini memerlukan pendidikan berkelanjutan dan pembaruan terkait tren dan ancaman digital terbaru. Program psychoeducation bisa membantu orang tua untuk belajar keterampilan baru dalam mengelola penggunaan internet anak-anak mereka dan mengatasi dampak negatif dari aktivitas online yang berlebihan. 

  • Kebijakan dan Dukungan Komunitas

 Ada kebutuhan akan pedoman kebijakan yang komprehensif serta intervensi dari komunitas untuk mendukung peran orang tua. Hal ini termasuk penyediaan sumber daya dan pelatihan untuk meningkatkan literasi digital orang tua dan efektivitas mereka dalam mengelola aktivitas online anak- anak.

Melalui kolaborasi antara orang tua, masyarakat, dan kebijakan yang mendukung, anak- anak dapat diberikan perlindungan yang lebih baik di dunia maya, menciptakan lingkungan digital yang aman dan positif untuk masa depan mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline