Lihat ke Halaman Asli

Fatimah

Mahasiswa Hukum Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Unnes Giat 6 bersama Ibu-Ibu PKK Menggelar Pelatihan Ecoprint Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kegiatan UMKM Desa Sidorejo

Diperbarui: 28 November 2023   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi Giat 6 Desa Sidorejo

Mahasiswa UNNES GIAT 6 melaksanakan program kerja yang mendorong penguatan peran Wanita sebagai pemberdayaan pancasila. Program tersebut yaitu Pelatihan Pembuatan Ecoprint untuk Pemanfaatan Sumber Daya Alam Kegiatan UMKM Desa).


Pelatihan pembuatan Ecoprint ini dilaksanakan pada hari Jum’at (24/11/2023)  Bertempat di Desa Sidorejo Dukuh Petung. Acara ini di hadiri langsung oleh ibu-ibu PKK yang ada di Desa Sidorejo Dukuh Petung yang berjumlah 20 orang.
Bahan organik seperti daun dan bunga banyak dijumpai dari lingkungan sekitar. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk menjadi peluang bisnis baru. Saat ini Ecoprint dikenal memanfaatkan bahan-bahan organik yang pewarnanya digunakan untuk membuat batik. Ecoprint merupakan teknik pencetakan yang menggunakan pewarna kain alami dan meskipun sangat sederhana namun dapat menghasilkan pola yang unik dan autentik. Dibuat melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen berwarna dan beberapa media kain. Totebag dengan hiasan Ecoprint yang cantik ini dapat dipasarkan atau digunakan pribadi oleh ibu-ibu PKK. Totebag yang multifungsi dapat digunakan sebagai pengganti kantong plastik pada saat belanja, sehingga mengurangi sampah”.

Dok. Pribadi Giat 6 Desa Sidorejo

Dalam kegiatan ini, mahasiswa unnes giat 6 telebih dahulu memaparkan materi terkait Ecoprint dan daya jualnya. Kemudian, mahasiswa bersama dengan ibu-ibu PKK memperaktikan pembuatan Ecoprint dengan Teknik pounding. Teknik pounding dilakukan dengan cara memukul daun yang sudah disusun di atas kain. Proses pembuatan Ecoprint pada totebag diawali dengan meletakan plastik kedalam totebag sebagai alas. Lalu, susun daun-daun dibagian dalam totebag (diantara plastik dan kain totebag) sekreatif mungkin. Kemudian, letakan juga selembar plastik diluar totebag untuk meminimalisir kerusakan pada totebag saat proses pounding. Selanjutnya, pukul-pukul daun mengunakan palu atau batu hingga warna daun keluar dan tercetak pada totebag. Setelah proses cetak motif selesai, Langkah selanjutnya adalah perendaman totebag menggunakan air rendaman tawas minimal 5-15 menit, kemudian dijemur. Proses perendaman menggunakan air tawas ini digunakan untuk mengunci warna Ecoprint pada totebag. Manfaat dari rendaman air tawas sendiri berguna untuk mengawetkan warna yang keluar dari daun-daun yang dipakai untuk Ecoprint. Respon dari ibu-ibu PKK sangat antusias dalam pelaksanaan pelatihan pembuatan Ecoprint. Harapan dengan adanya kegiatan ini ibu-ibu PKK diharapkan bisa lebih produktif dan dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada di desa untuk dijadikan sebagai produk UMKM. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline