Lihat ke Halaman Asli

Fatikhah Romadhonaaa

Mahasiswi Universitas Mercu Buana

Diskursus Kepemimpinan Gaya Dewa Ruci Werkudara Pada Upaya Pencegahan Korupsi di Indonesia

Diperbarui: 12 November 2023   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fatikhah.R

Tugas Besar 2-Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

WHAT?

Haii Sobat!!!

Dewa ruci merupakan nama dari seorang dewa kerdil yang dijumpai oleh bima (werkudara) dalam perjalanan mencari air kehidupan. Dewa Ruci adalah wujud sempurna dari Werkudara atau Bima (Mahabharata). Nama Dewa Ruci juga merupakan lakon atau judul dari pertunjukan wayang mengenai dewa tersebut, yang berisi ajaran moral dan filsafat hidup orang Jawa. Lakon dari wayang tersebut ialah perluasan bagi Mahabarata. Lakon Dewa Ruci bercerita tentang ketaatan seorang murid kepada gurunya, kemandirian dalam beraksi maupun bekerja, dan perjuangan mendapati serta mengenali jati dirinya. 

Menurut filosofi Jawa, mendapati jati diri seseorang akan membuat seseorang mengetahui asal usulnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Pemahaman terhadap Tuhan ini menimbulkan keinginan untuk bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, bahkan hingga menyatu dengan Tuhan, yang dikenal dengan istilah Manunggaling Kawula Gusti (hamba-Gusti yang bersatu).

Bima seorang ksatria dari keluarga Pandawa. Dalam lakon Dewa Ruci dikisahkan  seorang kesatria sakti bernama Bima (disebut juga Werkudara) yang ditugasi oleh gurunya yang bernama Drona (Durna) untuk mencari sumber air kehidupan (tirta perwita) yang dikandungnya dapat membantu membantu bima memcapai kesempurnaan dalam hidup. 

Perintah ini sebenarnya hanyalah sebuah taktik untuk melenyapkan Bima agar ia tidak ikut serta dalam perang Bharatyuddha yang sedang berlangsung, Bima pun melaksanakan perintah gurunya dengan berangkat ke tempat-tempat berbahaya yang telah di tetapkan oleh Drona. 

Bima tidak mengetahui bahwa tujuan tugas yang diberikan kepadanya adalah untuk meredam kekuatan kelima pandawa. Karena jika Bima mati dalam misi ini, maka akan lebih mudah untuk membunuh saudara-saudaranya yang lain. Bima sendiri konon sudah sampai di Gunung Candramuka, namun ia tidak bisa menemukan air yang diinginkan sang guru. Akhirnya dirinya pergi ke hutan namun diganggu dengan dua raksasa bernama Rukmala dan Rukmakala. 

Dengan kekuatannya, Bima berhasil mengalahkannya. Saat bima sedang beristirahat dibawah pohon beringin, tak lama kemudian, suara tak berwujud yang berasal dari Batara Indra dan Bayu memberi tahu supaya bima kembali ke Astina karena air kehidupan tak ada di gua tersebut. Karena itulah, dirinya kembali menemui dan menanyakan pada Drona. Alangkah terkejudnya saat Drona melihat Bima masih dalam keadaaan segar bugar. Guru berdalih dia hanya menguji Bima. Ia kemudian memerintahkan Bima pergi ke samudera di laut selatan untuk mencari air kehidupan. 

Sebelum berangkat, Bima meminta izin kepada ibu dan kerabatnya. Mereka  melarang  Bima pergi karena menganggap itu niat buruk Drona. Namun Bima yakin seorang guru tidak akan merugikan muridnya, Ia harus melintasi Sunyapringga, hutan yang dikenal berbahaya, untuk mencapai Laut Selatan. Di dalam hutan, ia disambut oleh empat bersaudara Tunggal Bayu yang menggagalkan niat Bima, meski akhirnya gagal. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline