Lihat ke Halaman Asli

Media Pers yang Tak Lagi Netral

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Media pers merupakan salah satu sarana publik untuk menyuarakan aspirasi, membagi informasi dan pengetahuan serta sebagai sarana komunikasi. Saat ini sedang hangat-hangatnya masalah pemilu presiden 2014 yang pada 9 Juli 2014 nanti akan diselenggarakan. Media pers turut andil dalam pemilu tersebut. Mulai dari koran, majalah, pertelevisian, sampai berita online. Tapi yang jadi permaslahan saat ini ketika media pers disalahgunakan untuk kampanye dengan membanggakan salah satu calon dan mengedarkan berita-berita tentang calon presiden tersebut. Tak hanya itu saja, tetapi media pers yang menjelek-jelekkan salah satu calon presiden pun mulai banyak bermunculan. Hal tersebut bisa dikarenakan kepemilikan dari media pers tersebut. Seperti halnya saat ini banyak sekali pengusaha di bidang pertelevisian yang juga menggeluti bidang politik. Nah, dari itu ada penyalahgunaan dimana media pers itu digunakan sebagai salah satu media kampanye para calon presiden. Jika memang begitu adanga seharusnya ada tindakan dari pihak berwenang yabg mengawasi maslah media pers yang dimanfaatkan sebagai sarana kampanye yang kurang baik seperti itu. Perlu adanya penindakan dari berbagai pihak agar media pers menjadi netral dan tak memihak. Jika sudah seperti ini, maka yang menjadi korban adalah para pemirsa yang tak tahu apa-apa. Oleh sebab itu mari wujudkan pers yang bersih dan netral agar kita sebagai pemirsa media pers tak keliru dalam memilih calon presiden demi Indonesia yang lebih baik ke depan. Semoga dapat terwujud pers yang baik, kampanye yang baik dan pemerintahan yang baik..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline