Lihat ke Halaman Asli

Relevansi dan Efek Deschooling Society di Pendidikan Indonesia pada Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 22 Desember 2022   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan dalam arti luas adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu (Mudyaharjo, 2001: 3). Pendidikan dalam arti sempit adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka (Mudyaharjo, 2001: 6).

Dalam perkembangannya, pendidikan akan selalu mengalami perubahan menuju kesempurnaan. Pada awalnya, istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja kepada anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi lebih dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seorang atau sekelompok orang agar mencapai dewasa atau mencapai tingkatan kehidupan yang lebih tinggi.

Ivan Illich adalah salah seorang yang dianggap berideologi anarkisme pendidikan. Anarkisme pendidikan adalah sudut pandang yang membela pemusnahan seluruh kekangan kelembagaan terhadap kebebasan manusia, sebagai jalan untuk mewujudkan sepenuh-penuhnya potensi-potensi manusia yang telah dibebaskan. Illich adalah seorang pemikir humanis dan religius, menurutnya pendidikan sama dengan hidup. Pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dalam kehidupan untuk memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan. Dapat diartikan pendidikan yaitu sebagai pengalaman belajar seseorang di sepanjang hidupnya. Illich menyadari bahwa hak setiap orang untuk belajar dipersempit oleh kewajiban sekolah.

Menurut Illich, sekolah hanya mengelompokkan orang dari segi umur yang didasarkan pada 3 premis yang diterima begitu saja, (1) anak hadir sekolah, (2) anak belajar di sekolah, dan (3) anak hanya bisa diajar di sekolah. Sekolah sering berusaha terlalu keras untuk memberi pesan dan kesan sebagai satu-satunya tempat belajar. Sekolah bahkan kurang efisien dalam menciptakan situasi yang memungkinkan penggunaan keterampilan secara terbuka dan penuh daya jelajah eksploitasi yang sangat dibutuhkan.

Pada pembelajaran di masa pandemi saat ini, sesuai dengan pemikiran Ivan Illich yaitu Deschooling Society yang di mana ia ingin mewujudkan sebuah kondisi masyarakat yang hidup tanpa keberadaan sekolah (formal). Setiap masyarakat dapat belajar di manapun dan kapanpun, setiap kelompok berkumpul dan bisa menjadi simpul-simpul pembelajaran baru seperti learning by doing dan learning from making things. Pandemi membuat orang tidak bisa melakukan kontak fisik secara langsung yang mengakibatkan instansi pendidikan ditutup untuk sementara dan melakukan kegiatan belajar mengajarnya melalui sistem Online atau daring dari rumah (Pembelajaran Jarak Jauh).

Era digital saat ini menjadi hal yang sangat penting untuk membantu kelancaran pembelajaran pada masa pandemi saat ini, serta siswa menjadi lebih banyak kesempatan untuk mencari dan mempelajari hal yang disukainya. Kita dikelilingi oleh orang-orang yang mempunyai keterampilan dan nilai-nilai yang bisa dijadikan contoh untuk memperoleh hasil belajar, dengan adanya pembelajaran jarak jauh anak bisa belajar dari orang-orang disekitarnya sebagai pedoman pembelajaran. Ivan Illich juga mengemukan tentang pembelajaran yang ideal, yaitu learning web, suatu metode pendidikan dengan mencari teman belajar yang cocok dan bisa berbagi ilmu kapan saja. Sistem peer-matching (pencari partner), di mana seorang siswa dapat memasukkan nama, lokasi, dan deskripsi tentang kegiatan belajarnya yang sedang membutuhkan belajar. Sistem tersebut lalu memberikan nama dan alamat siswa lain yang juga memasukkan deskripsi (Illich, 1972: 34).

Namun dari adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini mengharuskan orang tua untuk memiliki gadget agar anak tetap bisa mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain penguasaan teknologi digital dan media online oleh pendidik dan peserta didik, fasilitas pendukung juga harus tersedia seperti jaringan internet dan juga pulsa data atau paketan datanya. Hal ini menjadi kendala para orang tua saat ini, dimana pandemi bukan hanya berdampak pada pendidikan tetapi juga berdampak pada perekonomian di mana bertambah banyaknya kebutuhan, baik kebutuhan sehari-hari, kebutuhan bersekolah anak, maupun kebutuhan yang harus dipenuhi.

Pada saat ini banyak orangtua yang bimbang untuk mendaftarkan anaknya sekolah, karena banyak faktor yang membuat anak sulit bersekolah salah satunya adalah pembelajaran online atau daring. Bagi orangtua yang tidak mengenal digital pada masanya, ia kesulitan untuk beradaptasi dalam penggunaan gadget yang mendukung pembelajaran anaknya. Terlebih banyak anak di zaman sekarang tidak dapat memanfaatkan gadget dengan baik. Orangtua harus tetap memantau dan mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan gadget, karena banyak hal yang dapat ditemukan dari benda tersebut dari yang kecil maupun yang dapat merusak pikiran anak. Dari hal ini, harus ada kerja sama antara orangtua dan pendidik agar anak dapat menggunakan fasilitas digital yang kita punya saat ini dengan baik untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya.

Daftar Pustaka

Daniel, Rosyid, M. (2013). Belajar, bukan bersekolah Agenda Deschooling untuk Indonesia Abad 21: Kembali Ke Rumah.

Illich, Ivan. 2008. Bebaskan Masyarakat Dari Belenggu Sekolah. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline