Lihat ke Halaman Asli

Fatika Amalia

Mahasiswa Syariah dan Hukum UIN Walisongo

Mempererat Tali Silaturahmi Antar Warga, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Penyangkringan Bersholawat

Diperbarui: 27 Agustus 2024   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyangkringan Bersholawat, Rabu 14 Agustus 2024 (Rifqi, Fatika /KKN UIN Walisongo Posko 25)

Desa Penyangkringan, Kec. Weleri Kab. Kendal baru-baru ini menyelenggarakan acara Penyangkringan Bersholawat.  Acara yang berlangsung di serambi Masjid Al Mutaqien pada tanggal 14 Agustus 2024 ini diselenggarakan dalam rangka perpisahan KKN UIN Walisongo Posko 25 sekaligus memperingati HUT RI Ke-79. Acara ini diselenggarakan dengan harapan dapat mempererat hubungan tali silaturahmi antarwarga sekaligus memperdalam rasa spiritualitas warga setempat.

Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa  Penyangkringan, Aris Suprianto yang mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat rasa kebersamaan dan meningkatkan keimanan. "Sholawat ini merupakan salah satu cara kita untuk bersama-sama mengingat dan memuliakan Nabi Muhammad SAW. Semoga kegiatan ini bisa mempererat tali silaturahmi dan membawa berkah bagi seluruh warga," ujar Bapak Aris Suprianto.

Rangkaian acara sholawat dipandu oleh Abah Dzikrillah atau yang akrab disebut dengan Abah Gigik Kusiaji, seorang ulama asal Sukorejo yang terkenal dengan keahliannya dalam pembacaan sholawat, serta turut dimeriahkan dengan iringan alunan rebana oleh Grup Rebana Santri Al-Karomah. Antusias masyarakat terlihat jelas saat mengikuti rangkaian acara dan bacaan sholawat dengan khusyuk dan penuh rasa syukur. Kegiatan ini juga diselingi dengan ceramah oleh Ibu Nyai Indah Suprijanti atau yang akrab disebut dengan Nyai Santri. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan betapa pentingnya sholawat dan nilai-nilai keagamaan serta perjuangan.

Grup Rebana Santri Al-Karomah, Sukorejo dalam acara Penyangkringan Bersholawat (Rabu, 14/08/24)

Warga Desa Penyangkringan mengungkapkan rasa syukur dan kepuasan mereka terhadap acara tersebut. "Acara ini sangat bermanfaat dan bisa menjadi ajang untuk mempererat hubungan antarwarga. Kami berharap acara seperti ini bisa diadakan secara rutin," kata salah satu warga desa setempat.

Acara Penyangkringan Bersholawat ini merupakan contoh nyata upaya  untuk memadukan aspek spiritual dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat kebersamaan yang ditunjukkan, desa ini berharap agar kegiatan serupa bisa terus digelar dan memberikan dampak positif bagi seluruh komunitas dan masyarakat.

Laporan Cerita dari KKN UIN Walisongo Semarang Posko 25 Desa Penyangkringan, Weleri, Kendal

Oleh Moch. Rifqi Mahfudhi dan Fatika Amalia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline