Lihat ke Halaman Asli

Karena Chelsea Enggan Jumawa Disebut Calon Juara

Diperbarui: 16 Desember 2024   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Enzo Maresca, pelatih Chelsea | AFP/GETTY IMAGES/GRANT HALVERSON via Kompas

Ketika Arsenal dan Liverpool kompak gagal meraih kemenangan di pekan ke-16 Premier League, kesempatan emas datang untuk Chelsea. Anak asuh Enzo Maresca berhasil memetik kemenangan ketika harus menjamu Brentford di Stamford Bridge. Kemenangan ini membuat Chelsea menempel ketat Liverpool di puncak klasemen sementara EPL.

Tidak ada yang mengira kalau Chelsea bakal tampil sebagus ini di musim 2024/2025. Justru, banyak yang menyebut kalau tim berjuluk The Blues ini akan sama melempemnya dengan musim sebelumnya. Namun, gameweek demi gameweek dilahap Enzo Fernandez dan kolega, membuat mereka kini kembali diperhitungkan kembali sebagai kandidat juara.

Sayangnya, Enzo Maresca dan pasukannya membuang jauh-jauh anggapan kandidat juara itu. Chelsea memilih merendah ketika ekspektasi mulai meninggi di sekitaran mereka. Maresca dan pasukannya ingin tampil tanpa beban dan memulai segalanya perlahan. Lantas, sebenarnya, layakkah Chelsea disebut kandidat juara EPL musim ini?

Transfer Serampangan dan Hujan-hujatan

Seiring dengan konflik antara Rusia dan Ukraina, owner Chelsea, Roman Abramovich memilih melepas klub kesayangannya ke pemilik baru. Todd Boehly yang membeli Chelsea dari bos Roman membawa The Blues ke dalam era baru. Sebuah era yang bagi sebagian besar orang justru terlihat membingungkan.

Dua musim tanpa gelar, Boehly dan jajarannya nyatanya tidak pernah kapok belanja jor-joran. Musim panas ini, Chelsea menjadi tim yang paling aktif bergerak di pasar transfer pemain. Chelsea bahkan rela mengeluarkan dana di atas 50 juta euro untuk memboyong bintang-bintang muda yang belum tentu bisa tampil menjanjikan di London Barat.

Bagi sebagian besar orang, apa yang dilakukan Chelsea bersama Boehly dan jajarannya adalah sebuah perjudian. Namun, selayaknya sistem dalam sebuah taruhan, Boehly meyakini bahwa untuk mendapatkan keuntungan yang besar, ia juga harus siap dengan modal yang besar. Inilah yang mendasi dasar aktivitas jor-jorannya di bursa transfer musim panas.

Seiring dengan kegiatan belanja yang jor-joran, skuad Chelsea menjadi semakin gendut. Hujatan datang dari sana-sini. Ada yang menyebut bahwa Chelsea adalah klub paling gaje dalam urusan transfer. Sementara yang lain mengatakan kalau skuad Chelsea adalah skuad 'Palung Mariana', mengacu pada banyaknya skuad dan kedalaman The Blues musim ini.

Enzo Maresca Sang Problem Solver

Selain pemain, satu hal yang juga banyak disoroti dari Chelsea musim ini adalah bagaimana cara mereka merekrut pelatih. Ada banyak nama yang sempat diincar pasukan London Biru di musim panas. Namun, setelah banyak kandidat gagal maju menuju kursi panas kepelatiha Chelsea, pilihan akhirnya dijatuhkan pada boss Leicester City, Enzo Maresca.

Meski kapasitasnya sebagai pelatih jempolan sudah teruji dengan membawa Leicester langsung promosi ke EPL secara langsung pasca degradasi, pesimisme itu tetap ada dalam diri fans dan semua yang menyaksikan kedatangan Maresca. Pelatih asal Italia itu disebut belum punya kapasitas yang memadai untuk membawa Chelsea kembali bersaing di papan atas.

Namun, stigma biarlah tetap menjadi stigma. Sementara ada banyak keraguan menyelimuti dirinya, Maresca tetap berusaha membuktikan ucapannya ketika pertama kali datang. Ucapan yang menyebut bahwa Chelsea akan kembali bersaing di papan atas. Mantan asisten Pep Guardiola memperbaiki satu persatu masalah Chelsea, hingga berhasil memabngkitkan kembali sang singa yang tertidur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline