Lihat ke Halaman Asli

Peluit Kemenangan Prabowo-Hatta Dari Amerika

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hiruk-pikuk capres semakin ramai. Dua kubu saling bertahan dan saling menyerang dengan kreatifitasnya masing-masing. Dukungan demi dukungan juga semakin mengalir deras.

Entah dari pihak Jokowi maupun dari pihak Prabowo. Yang jelas pilpres tahun

di pastikan menjadi pilpres paling seru dan paling menegangkan. Waktu yang tinggal satu bulan di pakai setiap kubu untuk memperkuat dukungan dan konsolidasi untuk bisa memenangkan hati rakyat.

Di akui tidak di akui setiap pergerakan Pilpres juga terus di pantau oleh pihak negara-negara asing. Yang jelas mereka punya kepentingan terhadap keberadaan negara kita. Walaupun mereka tidak bisa intervensi secara langsung, tapi mereka pasti akan memantau setiap menit perkembangan Pilpres Tahun 2014.

karena Pilpres 2014 akan sangat menentukan arah investasi dan Kerjasama ke depan mereka. Terutama Amerika Serikat pastilah punya segudang agenda buat Indonesia, karena mereka mempunyai perusahaan yang sangat penting di indonesia yaitu Freeport.

Dimana akhir-akhir minggu ini mereka begitu agresif untuk rapat marathon untuk segera minta kepastian akan perpanjangan kontrak dengan negara kita.

Kalau dulu ketika Elektabilitas Jokowi masing begitu tinggi mereka begitu tenang dan santai-santai saja. Tapi ketika melihat perkembangan peta politik tanah air tidak yang begitu tidak menguntungkan buat mereka. Maka jika kita perhatikan mereka sekarang begitu agresif untuk rengeosiasi ulang tentang nasib freeport.

Jika melihat ke agresifan Freeport tahun ini, sampai-sampai bos Freeport sendiri turun tangan rapat-rapat marathon yang di adakan mereka sebelum pergantian kepemimpinan Indonesia. Itu kalau kita jeli, sebenarnya amerika begitu peduli kepada hasil Piplres tahun ini. Kalau dulu mereka begitu tidak agresif karena mungkin melihat

bahwa kemenangan kubu Jokowi-JK sudah bisa di pastikan. tapi ternyata cerita di 4 minggu terakhir ini sudah jauh berbeda.

Dimana elektabilitas Jokowi sudah redup sementara grafik Elektabilitas Prabowo bersinar cerah. Dan kemungkinan menurut prediksi Amerika, yang tentunya amerika juga punya inteleigen di indonesia, sudah punya prediksi besar bahwa pada akhir ujung pilpres 9juli nanti kemenangan ada di tangan Prabowo-Hatta.

Maka mereka mulai meniup Peluit negosiasi marathon untuk sebelum pemerintahan pindah ke tangan Prabowo-Hatta yang lebih akan sulit di ajak negosiasi. Walaupun memang penentuan kelanjutan perjanjian tetep di pemerintahan Prabowo-hatta tapi mereka minta kepastian hukum tentang kelanjutan perpanjangan kontrak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline