Setelah berbagi insight bahagia di WAG Hima Nagari
Setelah saya berbagi apa yang saya miliki yang saya dapatkan dari materi-materi matrikulasi, saya merasa hal itu me-recall kembali poin-poin "kehidupan" yang sempat disampaikan oleh kakak fasil. Sejauh ini banyak sekali hal-hal baru yang saya dapatkan selama ikut matrikulasi. Namun yang membuat saya terperangah dan merasa
"terimakasih ya Allah, saya tersesat di komunitas yang luar biasa ini".
Adalah mendapatkan ilmu tentang kandang waktu yang disampaikan mbak Nurlian & juga tentang Growth Mindset (Karakter & Core Values IP) yang disampaikan oleh Teh Dian (Endang Prasdianti).
Meski terkadang sudah membiasakan diri dengan checklist aktivitas sehari-hari. maupun capaian-capaian kegiatan. Namun begitu menjadi ibu, ternyata sangat butuh durasi untuk tetap dimasukkan dalam kandang waktu. Hal ini agar semakin akurat dan konkret kegiatan yang kita jalankan mencapai goal.
Dalam hal ini, belum banyak checklist aktivitas yang mencapai goal. Pertama terkendala prokastinasi (karena setelah menjadi ibu begitu mengasuh anak, ketika lelah, kemudian memutuskan istirahat dan rebahan huhu). Kedua, kandang waktu yang saya buat terkadang masih terfokus untuk si kecil saja, sedangkan untuk pengembangan diri saya sebagai seorang perempuan dan peran saya sebagai istri terkadang masih jauh dari kata baik. Apalagi sekarang kami menjalani LDM dan sedang hamil, jadi pengasuhan si kecil full oleh saya. Sering ingin menyerah dan berhenti bermimpi untuk melakukan hal-hal yang mengembangkan diri, hanya berfokus pada pendampingan si kecil saja rasanya sudah menguras tenaga.
Tetapi sejalan dengan materi tentang Growth Mindset yang disampaikan teh Dian. I know, I can be better. Setidaknya slogan ini yang selalu saya ucap ketika beberapa hal yang saya semogakan (checklist yang mencapai goal) tidak terlaksana pada saat itu, slogan I Know I Can be Better menyemangati saya selalu untuk "tidak apa-apa, coba lagi besok dan seterusnya. Berdoa semoga Allah terus memberikan umur untuk berubah menjadi baik lagi".
Perasaanku Setelah Berbagi Insight Bahagia serta Berkolaborasi Bersama Tim
Saya semakin bahagia, dimana matrikan yang sebegitu banyaknya dari Kapal 5 kemudian dikerucutkan per regional dan kemudian dikerucutkan lagi menjadi 3 orang, dan inilah tim saya.
Saya senang bisa dipertemukan oleh sahabat-sahabat baru saya ini. Meski baru kenal, saya bisa bercerita tentang personal saya dan dari mereka saya menemukan lagi semangat untuk berkembang di komunitas. Ternyata dari hasil sharing bersama masih ada banyak hal baik, positif, dan yang menjadi kelebihan saya, yang bisa saya kembangkan untuk menjadi pribadi yang semakin baik. Tim saya ini sangat supportif, di penghujung misi selalu mengingatkan dan menyemangati agar lulus bareng. Sekali lagi, terimakasih ya Allah Engkau bukakan jalan dan printilannya agar saya menjadi lebih baik lagi.
Pengalaman Setelah Berkolaborasi dengan Tim
Wah, tim saya ini luar biasa. Ternyata saya dipertemukan dengan ibu dan istri yang sesama LDM, full di rumah, dan totally mengasuh anak sendirian. Tetapi yang membedakan saya dari mereka adalah semangatnya, semangat dari mereka menular ke saya, sampai rasanya ingin tepok jidat dan mengucap "jangan ngeluh, tu liat ada yang lebih strong menjalani hari-harinya tapi gak mletre hihihi". Mereka juga orang-orang yang sangat positif, yang berprinsip kuat untuk tetap menggapai mimpinya seperti yang disampaikan teh Dian, Never Stop Running, Keep The Mission Alive. Dari mereka saya mematri keinginan-keinginan saya bagaiman agar menjadi ibu, istri, dan perempuan yang mampu berkarya meski di rumah saja. Semua butuh waktu, dan insyaAllah waktu itu akan datang di waktu yang tepat.
Ini Cerita Berbagi Insight Bahagia di HIMA Regional
Saat berbagi insight bahagia dengan Srikandi Nagari dan juga banyak senior-senior IP, rasanya deg-degan sekali. Bahkan sampai gemetaran, ada rasa takut dan khawatir nanti dikira "sok" atau sebagainya. Namun saya kembali ngeh dengan yang disampaikan Teh Dian sebaiknya segala hal diniatkan dengan belajar, mencari ilmu. Seyogyakartanya eh maksudnya seyogyanya kita tidak mengosongkan gelas, justru ketika gelas itu tidak kosong maka ilmu yg kita miliki semakin tersiram dengan subur, ibarat kata daun-daunnya semakin lebat. Tetapi ketika sudah lebat (maupun belum) Sharing is Caring karena dengan sharing ilmu yang kita miliki semakin lengkap. Lengkap dengan pengalaman dari siapapun yang kita ajak diskusi, melengkapi kesempurnaan ilmu itu, atau memberikan insight baru dari ilmu lain.
Alhamdulillah Srikandi Nagari justru sangat ramah menyimak insight yang kami sampaikan. Bahkan tak ayal mereka memberikan guyon-guyon supportif agar kita tidak deg-degan dan bisa loss menyampaikan apa saja yang kita dapat selama matrikulasi.