Lihat ke Halaman Asli

Rangkuman Buku Komposisi Gorys Keraf BAB 8

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CATATAN DAN BIBLIOGRAFI

A.Catatan kaki

1.Pengertian catatan kaki

Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang bila ditempatkan pada kaki halaman karanga yang bersangkutan. Bila keterangan semacam itu ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan, maka catatan atau keterangan semacam itu disebut saja keterangan.

2.Tujuan

Pada dasarnya sebuah catatan kaki dibuat dengan tujuan-tujuan tersebut :

·Untuk menyusun pembuktian

·Menyatakan utang budi

·Menyampaikan keterangan tambahan

·Merujuk bagian teks

3.Prinsipp membuat catatan kaki

Untuk membuat catatan kaki, kita perlu memerhatikan beberapa prinsip-prinsip berikut:

·Hubungan catatan kaki dan teks

·Nomor urut penunjukan

·Teknik pembuatan catatakan kaki

4.Jenis catatan kaki

Sejalan dengan tujuan catatan kaki sebagai telah dikemukakan di atas, maka dapatlah dikemukakan sekali lagi bahwa jenis catatan kaki ada tiga macam yaitu :

·Penunjukan sumber (refrensi)

·Catatan penjelasan

·Gabungan sumber dan penjelasan

5.Unsur-unsur refrensi

Sebelum mengikuti secara terperinci cara pembuatan catatan kaki bagi tiap jenis kepustakaan, hendaknya diketahui terlebih dahulu ikhtisar-ikhtisar refrensi-refrensi di bawah ini :

·Pengarang

·Judul

·Data publikasi

·Jilid dan nomor halaman

6.Cara membuat catatan kaki

Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tentang catatan kaki serta unsur-unsur catatan kakisebagai telah diuraikan di atas, maka marilah kita memperhatikan caramembuet catatan kaki bagi tiap jenis refrensi dan catatan-catatan lainnya, sebagai diuraikan di bawah ini :

·Refrensi kepada buku dengan seorang pengarang

·Refrensi kepada buku dengan dua atau tiga orang pengarang

·Refrensi kepada buku dengan banyak pengarang

·Kalau edisi berikutnya mengalami perubahan

·Buku yang terdiri dari dua jilid atau lebih

·Sebuah terjemahan

·Artikel dalam sebuah antologi

·Artikel dalam sebuah ensiklopedi

·Refrensi pada artikel majalah

·Refrensi pada ertikel harian

·Tesis dan disertasi yang belum ditebitkan

·Refrensi kepada dua sumber atau lebih

·Refrensi pada sumber kedua

·Catatan penjelas

·Refrensi dan catatan penjelas

7.Singkatan-singkatan

Dalam catatan kaki biasanya dipergunakan pula singkatan-singkatan yang oleh para sarjana sudah diketahui maksudnya. Oleh sebab itu hendaknya diperhatikan dengan benar-benar bagaimana mempergunakan singkatan-singkatan itu dalam setiap catatan kaki.

8.Penerapan catatan kaki dan singkatan

Bagaimana cara mempergunakan singkatan-singkatan di atas, terutaa singkatan-singkatan Ibid., Op.cit. dan Loc.cit. dalam kenyataan ?

Karna refrensi kedua dan ketiga menunjuk kembali kepada refrensi pertama yang mempunyai nomor urut berurutan, maka cukup digunakan singkatan Ipid.Demikian pula refrensi keenam dan ketujuh yang menujukkan kembali pada refrensi kelima. Sebaliknya refrensi kedelapan yang menujukkan kembali pada refrensi pertama, maka mempergunakan singkatan Op.cit., refrensi menujuk kembali kepada refrensi keempat. Karna refrensi keempat merupakan penunjukan kepada sebuah ertikel, maka refrensi keempatbelas tersebut menggunakan singkatan Loc.cit.



B.Bibliografi

1.Pengertian Bibliorafi

Yang dimaksud dengan bibliografi atau daftar peustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-ertikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang tengah digarap. Bagi setiap awam, bibliogarafi mungkin tidak penting artinya, tetapi setiap sarjana, seorang calon sarjana, atau seorang cendikiawan, daftar pustaka itu merupakan sesuatu hal yang sangat penting.

2.Fungsi bibliografi

Fungsi bibliografi hendaknya secara tegas dibedakan dari sebuah fungsi catatan kaki. Refrensi catatan kaki di tujukan kepada sumber dari pernyataan atau ucapanyang dipergunakan dalam teks.sebab itu refrensi itu harus menunjuk dengan tepat tempat,dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu.

3.Unsur-unsur bibliografi

Tiap penulis harus tahu pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliogrfi adalah:

·Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap

·Judul buku, termasuk judul tambahannya

·Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan keberapa, nomor jilid dan tebal (jumlah halaman) buku tercebut.

·Untuk sebuah artikel dibutuhkan pula judul artikelyang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun

4.Bentuk bibliografi

Cara penyusunan bibliografi tidak seragam bagi semua judul refrensi, tergantung dari sifat bahan refrensi itu. Cara penyusunan bibliografi dari buku agak berlainan dengan majalah, dan majalah agak berlainan dengan harian,serta semuanya berbeda dengan cara menyusun bibliografi yang terdiri dari manuskripsi-manuskripsi yang belum diterbitkan, seperti tesis dan disertasi. Walaupun walaupun terdapat jenis-jenis kepustakaan itu, namun ada tiga hal yang penting yaang harus dicantumkan yaitu : pengarang , judul, dan data-data publikasi. Karne cara-cara untuk setiap jenis kepustakaan agak berlainan, maka perhatikanlah ketentuan-ketentuan bagaimana menyusun urutan pengarang, judul dan data-data publikasi dari tiap jenis kepustakaan tersebut.

·Dengan seorang pengrang

·Buku dengan dua atau tiga pengarang

·Buku dengan banyak pengarang

·Kalau edisi berikutnya mengalami perubahan

·Buku yang terdiri dari dua jilid atau lebih

·Sebuah kumpula bunga rampai atau lebih

·Sebuah buku terjemahan

·Artikel dalam sebuah himpunan

·Artikel dalam ensiklopedi

·Artikel majalaj

·Artikel atau bahan dari harian

5.Macam-macam bibliografi

Semua telah diuraikan baru mrupakan prinsip-prinsip untuk menyusun urutan-urutan bagi pelbagai macam jenis refrensi. Sebab itu bahan-bahan refrensi dapat dibedakan dengan membuat daftaryang khusus, kalau memang cukup oanjang daftarnya, misalnya :

·Buku-buku dasar : buku yang dipergunakan sebagai bahan oerientasiumum menganai pokok-pokok yang digarap itu.

·Buku-buku khusus : buku yang dipakai oleh penulis untuk mencari bahan-bahan yang langsung berkaitan dengan pokok persoalan yang digarap.

·Buku-buku pelengkap:buku-buku yang topiknya lain dari topik yang digarap sang penulis.

6.Penyusunan bibliografi

Akhirnya perlu diadakan penerapan bagaimana menyusun sebuah bibliografi. Untuk menyusun sebuah daftar yang finalperlu diperhatikan terlebih dahulu hal-hal berikut :

·Nama pengarang diurutkan menurut urutan alpabet.

·Bila tidak ada pengarang,judul buku tau artikel yang dimasukkan kedalam urutan alpabet

·Jika seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, maka untuk refrensi yang kedua atau seterusnya, nama pengarang tidak perlu diikut sertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang lima atau tujuh ketikan.

·Jarak antara baris dan ariuntuk garis refrensi adalah satu spasi. Tetapi jarak antara pokok drngan pokok yang lain adalah dua spasi.

·Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan sterusnya dari tiap pokok yang harus dimasukkan kedalam sebanyak 3 atau 4 ketikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline