Lihat ke Halaman Asli

Fatihahjn

Milenialthink

Cara Penggunaan, Perbedaan Tanda Pisah dan Tanda Hubung dalam PUEBI

Diperbarui: 15 Juli 2023   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

1. Penggunaan Tanda Pisah ( -- )

  • Digunakan untuk membatasi penyisipan kalimat atau batasan pada kalimat yang bertujuan untuk memberi penjelasan di luar inti kalimat.

Contoh: kesuksesan itu -- kami sepakat -- menjadi lebih mudah ketika berusaha dengan tekun

  • Digunakan untuk memberikan penegasan terhadap keterangan yang aposisi

Contoh: Ki Hajar Dewantara -- Bapak Pendidikan Indonesia -- diabadikan namanya pada sebuah sekolah di Yogyakarta.

  • Digunakan untuk menjadi penengah antara dua bilangan, dua tanggal, dua tempat yang bermakna 'sampai dengan' atau 'sampai ke' dan sebagai penengah antara bilangan yang menunjukkan skor.

Contoh:

Idul Fitri kemarin Andi menempuh jarak Jakarta -- Solo

B. J Habibie menjabat sebagai presiden selama 1998 -- 2003

Kemenangan Timnas disusul dengan poin 3 -- 2

 2. Penggunaan Tanda Hubung ( - )

  • Digunakan untuk penggunaan kata yang terpenggal dalam baris paragraf.

Contoh: Indonesia memiliki banyak sastrawan negara, salah satunya adalah Sutan pane, yang men-

jadi perintis perkembangan sastra.


  • Digunakan untuk menyambungkan kata ulang yang memiliki unsur.

Contoh: kekanak-kanakkan, cita-cita

  • Digunakan untuk menyambung tanggal, bulan tahun yang disatukan dengan angka dan juga untuk sambungan kata yang ditulis dalam bentuk ejaan.

Contoh: 17-18-1945, P-U-E-B-I

  • Digunakan sebagai pelengkap rangkaian kata dengan ketentuan:

*Se... (ungkapan yang menunjukkan keseluruhan)

Contoh: Se- Banten


*Ke... (ungkapan angka)

Contoh: Juara peringkat ke-3


*Angka dengan imbuhan (an)

Contoh: kakek lahir sekitar tahun 1890-an


*Kata/imbuhan pada angka dengan singkatan berupa kapital

Contoh: perayaan Halloween tinggal H-1 lagi


*Sebagai kata ganti tuhan

Contoh: Keesaan-Nya, makhluk-Nya


*Penyambung huruf dan angka, dengan ketentuan angka tidak melambangkan jumlah.

contoh: Ani ingin menempuh pendidikan S-2


*Sebagai pelengkap rangkaian pada kata ganti mu, ku, dan nya, dengan ketentuan singkatan huruf kapital.

Contoh: Aku menemukan KTP-mu di meja hari kemarin.


  • Dipakai dalam perpaduan unsur pada bahasa daerah dan bahasa Indonesia.

contohnya, perpaduan dengan Bahasa Jawa: susah di-kandani (susah diberitahu)

  • Digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek pembahasan.

Contoh: imbuhan pe-pada, petani berarti orang yang melakukan kegiatan/pelaku kegiatan.

  • Digunakan untuk menandai dua unsur dengan satu kesatuan.

Contoh: Kakak-Adik, Perundingan Roem-Royen.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline